Israel Disebut Kerahkan Segerombolan Drone AI saat Perang 11 Hari dengan Hamas
Selasa, 06 Juli 2021 - 11:40 WIB
TEL AVIV - Israel dilaporkan menggunakan segerombolan drone artificial intelligence (AI) untuk menemukan dan menyerang target Hamas selama perang 11 hari pada bulan Mei lalu.
Jika dikonfirmasi militer Zionis, maka itu akan menjadi perang pertama di dunia yang mengandalkan senjata dengan teknologi AI.
Laporan yang dirilis New Scientist menyebutkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggunakan segerombolan drone AI untuk mengidentifikasi dan menyerang target di Jalur Gaza dalam konflik Mei lalu.
Kawanan drone AI, lanjut laporan itu, telah dicirikan sebagai fase pertempuran perang masa depan, di mana ratusan drone yang mengintegrasikan tindakan mereka menggunakan perilaku yang muncul.
“Dengan memanfaatkan kemampuan kawanan untuk berkonsentrasi dengan cepat melalui manuver, menjadi mungkin untuk efek massal di ratusan titik secara bersamaan,” bunyi laporan itu mengutip laporan Angkatan Udara AS tentang cara kerja drone AI.
"Keuntungan yang diberikan ini adalah kemampuan untuk melakukan serangan paralel, tetapi pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Arthur Holland dari United Nations Institute for Disarmament Research mengatakan bahwa jika laporan itu dikonfirmasi, itu tentu saja meningkatkan pertumbuhan senjata otonom dan kolaborasi mesin ke mesin dalam peperangan.
Drone sebelumnya telah diarahkan oleh satu operator yang menerbangkan pesawat dari pangkalan jarak jauh.
Jika dikonfirmasi militer Zionis, maka itu akan menjadi perang pertama di dunia yang mengandalkan senjata dengan teknologi AI.
Laporan yang dirilis New Scientist menyebutkan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menggunakan segerombolan drone AI untuk mengidentifikasi dan menyerang target di Jalur Gaza dalam konflik Mei lalu.
Kawanan drone AI, lanjut laporan itu, telah dicirikan sebagai fase pertempuran perang masa depan, di mana ratusan drone yang mengintegrasikan tindakan mereka menggunakan perilaku yang muncul.
“Dengan memanfaatkan kemampuan kawanan untuk berkonsentrasi dengan cepat melalui manuver, menjadi mungkin untuk efek massal di ratusan titik secara bersamaan,” bunyi laporan itu mengutip laporan Angkatan Udara AS tentang cara kerja drone AI.
"Keuntungan yang diberikan ini adalah kemampuan untuk melakukan serangan paralel, tetapi pada skala yang belum pernah terjadi sebelumnya.”
Arthur Holland dari United Nations Institute for Disarmament Research mengatakan bahwa jika laporan itu dikonfirmasi, itu tentu saja meningkatkan pertumbuhan senjata otonom dan kolaborasi mesin ke mesin dalam peperangan.
Drone sebelumnya telah diarahkan oleh satu operator yang menerbangkan pesawat dari pangkalan jarak jauh.
tulis komentar anda