China Ekspor Model Penanganan Virus Corona ke Banyak Negara
Senin, 13 April 2020 - 13:55 WIB
Selain ke Serbia, Beijing telah mengirim tim medis ke Kamboja, Iran, Irak, Laos, Pakistan, Venezuela, dan Italia—satu-satunya negara G-7 yang bergabung dengan Belt and Road Initiative dan yang dihancurkan oleh wabah COVID-19. Pekan lalu, sebuah tim medis beranggotakan 12 orang China tiba di Filipina untuk membantu memerangi virus itu.
Badan Kerjasama Pembangunan Internasional China mengatakan penjangkauan yang dilakukan Beijing ini berada di atas sumbangan atau penjualan pasokan ke sekitar 90 negara, termasuk saingan-saiangan China seperti Amerika Serikat, serta sejumlah negara dan organisasi internasional untuk berbagi pengetahuannya.
"Kami berharap bahwa negara-negara lain tidak akan mengulangi tragedi China," kata Peng Zhiqiang, seorang spesialis dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Provinsi Guangdong yang juga ketua tim China di Serbia, melalui telepon dari Beograd.
Peng dan Liang Wenbin, anggota tim China yang dikirim ke Kamboja bulan lalu mengatakan tim medis China menasihati beberapa negara tuan rumah untuk membangun rumah sakit darurat—termasuk seperti yang dibangun China dari nol dalam delapan hari di Wuhan—dan meluncurkan langkah-langkah manajemen virus untuk membantu mengurangi infeksi baru.
Praktik-praktik tersebut termasuk karantina atau isolasi terhadap orang yang memiliki gejala ringan untuk menghentikan penyebaran awal virus, metode mengobati komplikasi dan memeriksa suhu tubuh orang-orang yang masuk ke tempat-tempat umum.
Atas saran tim China, Serbia mulai mengarantina orang-orang yang memiliki gejala ringan dan mengerahkan pasukan untuk membangun rumah sakit lapangan untuk pasien dengan gejala ringan.
Pejabat Serbia mengatakan mereka menyambut baik masukan itu, yang mereka sebut telah membantu memperlambat penyebaran virus.
"Kami mengubah pendekatan kami, dan dengan dukungan para ahli China, kami melakukan pengujian yang lebih luas," kata sumber yang dekat dengan kepresidenan Serbia, yang tidak berwenang berbicara dengan media dan menolak disebutkan namanya.
"Para dokter Tiongkok menyambut baik langkah-langkah yang diambil oleh Serbia, dan kami telah menganut model China, yaitu untuk menjangkau dan merawat sebanyak mungkin semua orang yang terinfeksi," ujarnya.
Di Kamboja, yang telah menjadi pendukung setia Beijing di Asia Tenggara, penerbitan visa untuk pengunjung internasional sangat dibatasi atas saran tim China. Negara ini bersiap-siap untuk menghadapi masuknya para pengungsi yang kembali untuk perayaan tahun baru Khmer bulan ini.
Badan Kerjasama Pembangunan Internasional China mengatakan penjangkauan yang dilakukan Beijing ini berada di atas sumbangan atau penjualan pasokan ke sekitar 90 negara, termasuk saingan-saiangan China seperti Amerika Serikat, serta sejumlah negara dan organisasi internasional untuk berbagi pengetahuannya.
"Kami berharap bahwa negara-negara lain tidak akan mengulangi tragedi China," kata Peng Zhiqiang, seorang spesialis dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Provinsi Guangdong yang juga ketua tim China di Serbia, melalui telepon dari Beograd.
Peng dan Liang Wenbin, anggota tim China yang dikirim ke Kamboja bulan lalu mengatakan tim medis China menasihati beberapa negara tuan rumah untuk membangun rumah sakit darurat—termasuk seperti yang dibangun China dari nol dalam delapan hari di Wuhan—dan meluncurkan langkah-langkah manajemen virus untuk membantu mengurangi infeksi baru.
Praktik-praktik tersebut termasuk karantina atau isolasi terhadap orang yang memiliki gejala ringan untuk menghentikan penyebaran awal virus, metode mengobati komplikasi dan memeriksa suhu tubuh orang-orang yang masuk ke tempat-tempat umum.
Atas saran tim China, Serbia mulai mengarantina orang-orang yang memiliki gejala ringan dan mengerahkan pasukan untuk membangun rumah sakit lapangan untuk pasien dengan gejala ringan.
Pejabat Serbia mengatakan mereka menyambut baik masukan itu, yang mereka sebut telah membantu memperlambat penyebaran virus.
"Kami mengubah pendekatan kami, dan dengan dukungan para ahli China, kami melakukan pengujian yang lebih luas," kata sumber yang dekat dengan kepresidenan Serbia, yang tidak berwenang berbicara dengan media dan menolak disebutkan namanya.
"Para dokter Tiongkok menyambut baik langkah-langkah yang diambil oleh Serbia, dan kami telah menganut model China, yaitu untuk menjangkau dan merawat sebanyak mungkin semua orang yang terinfeksi," ujarnya.
Di Kamboja, yang telah menjadi pendukung setia Beijing di Asia Tenggara, penerbitan visa untuk pengunjung internasional sangat dibatasi atas saran tim China. Negara ini bersiap-siap untuk menghadapi masuknya para pengungsi yang kembali untuk perayaan tahun baru Khmer bulan ini.
tulis komentar anda