Palang Merah: Situasi COVID-19 di Indonesia di Ambang 'Malapetaka'
Selasa, 29 Juni 2021 - 14:36 WIB
JAKARTA - Lonjakan kasus infeksi COVID-19 di Indonesia berada di ambang “malapetaka” karena varian Delta yang lebih menular mendominasi transmisi dan "mencekik" rumah sakit dalam epidemi terburuk di Asia Tenggara. Penilaian ini disampaikan Palang Merah hari ini (29/6/2021).
Indonesia telah melaporkan rekor kasus infeksi COVID-19 harian lebih dari 20.000 dalam beberapa hari terakhir, dalam gelombang infeksi baru yang dipicu oleh munculnya virus corona varian Delta dan peningkatan mobilitas setelah bulan Ramadan dan lebaran.
“Setiap hari kami melihat varian Delta ini mendorong Indonesia lebih dekat ke ambang malapetaka COVID-19,” kata Jan Gelfand, kepala delegasi Indonesia dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).
Gelfand mendesak akses vaksin yang lebih baik secara global.
Rumah sakit di beberapa daerah "zona merah" telah melaporkan kelebihan kapasitas, termasuk di Jakarta, di mana tempat tidur isolasi 93 persen terisi pada hari Minggu.
“Rumah sakit penuh karena lonjakan kasus yang disebabkan oleh mobilitas dan melonggarnya kepatuhan protokol kesehatan, diperparah juga oleh varian Delta,” kata pejabat senior Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, ketika ditanya tentang penilaian IFRC.
Varian Delta pertama kali diidentifikasi di India dan disalahkan atas lonjakan besar infeksi COVID-19 di banyak negara.
Indonesia mengandalkan vaksinasi massal sebagai cara untuk mengatasi virus, tetapi hanya 13,3 juta dari 181,5 juta yang ditargetkan untuk inokulasi telah menerima dua dosis yang diperlukan sejak Januari.
Indonesia telah melaporkan rekor kasus infeksi COVID-19 harian lebih dari 20.000 dalam beberapa hari terakhir, dalam gelombang infeksi baru yang dipicu oleh munculnya virus corona varian Delta dan peningkatan mobilitas setelah bulan Ramadan dan lebaran.
“Setiap hari kami melihat varian Delta ini mendorong Indonesia lebih dekat ke ambang malapetaka COVID-19,” kata Jan Gelfand, kepala delegasi Indonesia dari Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC).
Gelfand mendesak akses vaksin yang lebih baik secara global.
Rumah sakit di beberapa daerah "zona merah" telah melaporkan kelebihan kapasitas, termasuk di Jakarta, di mana tempat tidur isolasi 93 persen terisi pada hari Minggu.
“Rumah sakit penuh karena lonjakan kasus yang disebabkan oleh mobilitas dan melonggarnya kepatuhan protokol kesehatan, diperparah juga oleh varian Delta,” kata pejabat senior Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, ketika ditanya tentang penilaian IFRC.
Varian Delta pertama kali diidentifikasi di India dan disalahkan atas lonjakan besar infeksi COVID-19 di banyak negara.
Indonesia mengandalkan vaksinasi massal sebagai cara untuk mengatasi virus, tetapi hanya 13,3 juta dari 181,5 juta yang ditargetkan untuk inokulasi telah menerima dua dosis yang diperlukan sejak Januari.
tulis komentar anda