BREAKING NEWS-AS Bombardir Milisi Pro-Iran di Perbatasan Suriah-Irak
Senin, 28 Juni 2021 - 07:18 WIB
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) membombardir basis-basis milisi yang didukung Iran di dekat perbatasan Irak-Suriah, Senin (28/6/2021).
Serangan udara presisi ini diluncurkan atas perintah langsung Presiden Joe Biden sebagai pembalasan atas serangan sebelumnya yang menargetkan personel dan fasilitas AS di Irak.
“Atas arahan Presiden Biden, pasukan militer AS awal malam ini (Minggu waktu Washington) melakukan serangan udara presisi defensif terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
"Target dipilih karena fasilitas ini digunakan oleh milisi yang didukung Iran yang terlibat dalam serangan kendaraan udara tak berawak (UAV) terhadap personel dan fasilitas AS di Irak," lanjut Pentagon.
“Secara khusus, serangan AS menargetkan fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di dua lokasi di Suriah dan satu lokasi di Irak, yang keduanya terletak dekat dengan perbatasan antara negara-negara tersebut. Beberapa kelompok milisi yang didukung Iran, termasuk Kata'ib Hezbollah (KH) dan Kata'ib Sayyid al-Shuhada (KSS), menggunakan fasilitas ini," imbuh pernyataan Pentagon.
Serangan Amerika ini terjadi setelah Konsulat AS di Erbil, Kurdistan Irak, mengonfirmasi bahwa tiga drone bermuatan bahan peledak menghantam lokasi di timur laut kota itu pada hari Sabtu, tepat saat Unit Mobilisasi Populer (PMU) yang didukung Iran— yang menentang kehadiran militer AS di Irak—mengadakan parade militer di dekat Baghdad.
Sebelumnya, pada 20 Juni, sebuah rudal mendarat di dekat pangkalan udara Ayn Al Asad di provinsi Anbar, Irak barat. Menurut juru bicara senior militer Irak, Ayn Al Asad satu-satunya pangkalan udara di Irak di mana pasukan koalisi pimpinan AS masih ditempatkan setelah keputusan parlemen Irak bahwa semua pasukan asing harus ditarik.
Lonjakan serangan canggih yang dilaporkan dilakukan oleh kelompok militer yang didanai, dilatih, dan didukung oleh Teheran telah memicu kekhawatiran yang signifikan atas jangkauan Iran di Timur Tengah untuk melawan musuh regional utamanya, seperti Arab Saudi dan Israel.
Selama tahun lalu dan hingga saat ini, Israel telah melakukan banyak serangan udara di Suriah, menargetkan posisi yang diduga sebagai militan yang didukung Iran di Republik Arab Suriah. Menurut Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi, orang Israel telah memerangi apa yang disebutnya "kubu Iran" di Suriah.
Serangan udara presisi ini diluncurkan atas perintah langsung Presiden Joe Biden sebagai pembalasan atas serangan sebelumnya yang menargetkan personel dan fasilitas AS di Irak.
“Atas arahan Presiden Biden, pasukan militer AS awal malam ini (Minggu waktu Washington) melakukan serangan udara presisi defensif terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok milisi yang didukung Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
"Target dipilih karena fasilitas ini digunakan oleh milisi yang didukung Iran yang terlibat dalam serangan kendaraan udara tak berawak (UAV) terhadap personel dan fasilitas AS di Irak," lanjut Pentagon.
“Secara khusus, serangan AS menargetkan fasilitas operasional dan penyimpanan senjata di dua lokasi di Suriah dan satu lokasi di Irak, yang keduanya terletak dekat dengan perbatasan antara negara-negara tersebut. Beberapa kelompok milisi yang didukung Iran, termasuk Kata'ib Hezbollah (KH) dan Kata'ib Sayyid al-Shuhada (KSS), menggunakan fasilitas ini," imbuh pernyataan Pentagon.
Serangan Amerika ini terjadi setelah Konsulat AS di Erbil, Kurdistan Irak, mengonfirmasi bahwa tiga drone bermuatan bahan peledak menghantam lokasi di timur laut kota itu pada hari Sabtu, tepat saat Unit Mobilisasi Populer (PMU) yang didukung Iran— yang menentang kehadiran militer AS di Irak—mengadakan parade militer di dekat Baghdad.
Sebelumnya, pada 20 Juni, sebuah rudal mendarat di dekat pangkalan udara Ayn Al Asad di provinsi Anbar, Irak barat. Menurut juru bicara senior militer Irak, Ayn Al Asad satu-satunya pangkalan udara di Irak di mana pasukan koalisi pimpinan AS masih ditempatkan setelah keputusan parlemen Irak bahwa semua pasukan asing harus ditarik.
Lonjakan serangan canggih yang dilaporkan dilakukan oleh kelompok militer yang didanai, dilatih, dan didukung oleh Teheran telah memicu kekhawatiran yang signifikan atas jangkauan Iran di Timur Tengah untuk melawan musuh regional utamanya, seperti Arab Saudi dan Israel.
Selama tahun lalu dan hingga saat ini, Israel telah melakukan banyak serangan udara di Suriah, menargetkan posisi yang diduga sebagai militan yang didukung Iran di Republik Arab Suriah. Menurut Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi, orang Israel telah memerangi apa yang disebutnya "kubu Iran" di Suriah.
(min)
tulis komentar anda