Infeksi Covid-19 Masih Tinggi, Malaysia Perpanjang Lockdown
Minggu, 27 Juni 2021 - 17:14 WIB
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri Malaysia , Muhyiddin Yassin mengumumkan bahwa Malaysia akan memperpanjang penguncian nasional, yang seharusnya berakhir pada awal pekan depan. Langkah ini diambil Putrajaya mengingat masih tingginya kasus Covid-19 di Malaysia.
Pada hari Sabtu (26/6), Malaysia mencatatkan 5.803 kasus baru Covid-19. Muhyiddin mengatakan, lockdown akan berlaku hingga jumlah infeksi di bawah 4.000 kasus perhari.
"Pembatasan pergerakan sekarang akan tetap berlaku sampai kasus harian negara turun di bawah 4.000," ucap Muhyiddin, seperti dilansir Strait Times pada Minggu (27/6/2021).
Dia menuturkan, pemerintah Malaysia akan mengumumkan bantuan yang lebih komprehensif kepada semua kelompok masyarakat awal pekan depan.
Memperpanjang penguncian akan menjadi pukulan tambahan bagi ekonomi Malaysia, yang saat ini diharapkan pemerintah untuk bangkit kembali dalam tiga bulan terakhir tahun ini.
Pekan lalu, Muhyiddin mengatakan bahwa penutupan semua tempat usaha, kecuali sektor-sektor penting telah merugikan ekonomi Malaysia sebesar USD 322 juta per hari.
Malaysia, jelas Muhyiddin, mengharapkan untuk beralih ke fase kedua dari rencana pemulihannya setelah kasus harian baru turun di bawah 4.000, 10 persen dari populasi divaksinasi sepenuhnya dan penggunaan tempat tidur di ICU pada kapasitas sedang.
Pada hari Sabtu (26/6), Malaysia mencatatkan 5.803 kasus baru Covid-19. Muhyiddin mengatakan, lockdown akan berlaku hingga jumlah infeksi di bawah 4.000 kasus perhari.
Baca Juga
"Pembatasan pergerakan sekarang akan tetap berlaku sampai kasus harian negara turun di bawah 4.000," ucap Muhyiddin, seperti dilansir Strait Times pada Minggu (27/6/2021).
Dia menuturkan, pemerintah Malaysia akan mengumumkan bantuan yang lebih komprehensif kepada semua kelompok masyarakat awal pekan depan.
Memperpanjang penguncian akan menjadi pukulan tambahan bagi ekonomi Malaysia, yang saat ini diharapkan pemerintah untuk bangkit kembali dalam tiga bulan terakhir tahun ini.
Pekan lalu, Muhyiddin mengatakan bahwa penutupan semua tempat usaha, kecuali sektor-sektor penting telah merugikan ekonomi Malaysia sebesar USD 322 juta per hari.
Malaysia, jelas Muhyiddin, mengharapkan untuk beralih ke fase kedua dari rencana pemulihannya setelah kasus harian baru turun di bawah 4.000, 10 persen dari populasi divaksinasi sepenuhnya dan penggunaan tempat tidur di ICU pada kapasitas sedang.
(ian)
tulis komentar anda