Buntut Insiden Laut Hitam, Rusia Ancam Tembak Kapal Perang yang Menyusup

Kamis, 24 Juni 2021 - 22:49 WIB
Pada hari Rabu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan sebuah kapal patroli melepaskan tembakan peringatan setelah HMS Defender mengabaikan pemberitahuan terhadap intrusi dan berlayar 3 kilometer ke perairan teritorial Rusia di dekat Sevastopol, pangkalan angkatan laut utama Rusia di Crimea. Dikatakan sebuah pesawat pembom Su-24 Rusia juga menjatuhkan empat bom di depan kapal untuk membujuk kapal perang Inggris untuk mengubah haluan.

"Beberapa menit kemudian, Defender meninggalkan perairan Rusia," kata kementerian itu.



Inggris membantah HMS Defender telah ditembak atau dijatuhkan bom di jalurnya. Mereka bersikeras bahwa kapal itu melakukan perjalanan rutin melalui jalur perjalanan yang diakui secara internasional dan tetap berada di perairan Ukraina. Inggris, seperti kebanyakan komunitas internasional, mengakui Crimea sebagai bagian dari Ukraina meskipun semenanjung itu dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.



Sebuah laporan BBC dari kapal Inggris tidak menunjukkan bom yang dijatuhkan tetapi menunjukkan sebuah pesawat militer Rusia berdengung di atas HMS Defender dan menerima ancaman dari radio untuk mengubah arah atau ditembak.

Rekaman yang difilmkan dari pesawat perang Rusia dan drone yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia juga menunjukkan jet Rusia terbang dekat dengan Defender tetapi tidak menampilkan bom yang dijatuhkan atau tembakan peringatan.



Mikhail Khodaryonok, seorang pensiunan Kolonel Tentara Rusia yang bekerja sebagai analis militer yang berbasis di Moskow, mengatakan pesawat perang Rusia itu tampaknya menjatuhkan bom bermil-mil jauhnya dari kapal Inggris untuk menghindari kerusakan. Dia menuduh penyangkalan Inggris bahwa Rusia telah menembakkan tembakan peringatan dan menjatuhkan bom untuk membuat Defender pergi adalah upaya untuk menyelamatkan wajah.

"Mereka tidak bisa mengakui bahwa mereka dipaksa untuk mengubah arah, bahwa mereka menyadari ancaman bahwa senjata akan digunakan terhadap mereka," kata Khodaryonok dalam sebuah wawancara telepon.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More