Korut Dilaporkan Eksekusi 10 Warganya karena Menelepon Dunia Luar dengan Ponsel China
Kamis, 24 Juni 2021 - 01:46 WIB
PYONGYANG - Rezim Kim Jong-un yang berkuasa di Korea Utara (Korut) dilaporkan telah mengeksekusi 10 warganya. Alasannya, mereka diam-diam menggunakan ponsel China untuk menelepon dunia luar.
Laporan tersebut diterbitkan Daily NK Japan pada Rabu (23/6/2021), yang mengutip sumber di Provinsi Ryanggang yang berbatasan dengan China.
Diktator Kim Jong-un telah melancarkan tindakan keras terhadap warga Korea Utara yang menggunakan jaringan ponsel China untuk tetap berhubungan dengan pembelot, mendapatkan transfer uang, dan mengakses informasi luar di luar kendali rezimnya.
Laporan media tersebut mengatakan sekitar 150 warga Korea Utara ditangkap setelah Partai Buruh Korea yang berkuasa dan polisi rahasia meluncurkan tindakan keras baru yang melibatkan pengawasan rahasia pada bulan Maret.
Sumber di Provinsi Ryanggang mengatakan penggerebekan terus berlanjut dan beberapa pelaku dieksekusi di depan umum sebagai pencegah yang mengerikan.
Penangkapan terjadi selama penyelidikan penyelundupan orang dan barang melintasi perbatasan, perantara pengiriman uang yang mengatur panggilan telepon dan pengiriman uang, dan mereka yang memiliki hubungan dengan pembelot di Korea Selatan.
Warga Korea Utara mengandalkan ponsel selundupan dan kartu SIM untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman, serta mendapatkan bantuan dari dunia luar.
Sumber lain mengatakan kepada media tersebut bahwa jumlah orang yang ditahan telah "melonjak" sejak akhir Mei, karena negara itu berjuang dengan kekurangan pangan yang memburuk dan melonjaknya harga kebutuhan pokok.
Laporan tersebut diterbitkan Daily NK Japan pada Rabu (23/6/2021), yang mengutip sumber di Provinsi Ryanggang yang berbatasan dengan China.
Diktator Kim Jong-un telah melancarkan tindakan keras terhadap warga Korea Utara yang menggunakan jaringan ponsel China untuk tetap berhubungan dengan pembelot, mendapatkan transfer uang, dan mengakses informasi luar di luar kendali rezimnya.
Laporan media tersebut mengatakan sekitar 150 warga Korea Utara ditangkap setelah Partai Buruh Korea yang berkuasa dan polisi rahasia meluncurkan tindakan keras baru yang melibatkan pengawasan rahasia pada bulan Maret.
Sumber di Provinsi Ryanggang mengatakan penggerebekan terus berlanjut dan beberapa pelaku dieksekusi di depan umum sebagai pencegah yang mengerikan.
Penangkapan terjadi selama penyelidikan penyelundupan orang dan barang melintasi perbatasan, perantara pengiriman uang yang mengatur panggilan telepon dan pengiriman uang, dan mereka yang memiliki hubungan dengan pembelot di Korea Selatan.
Warga Korea Utara mengandalkan ponsel selundupan dan kartu SIM untuk tetap berhubungan dengan keluarga dan teman, serta mendapatkan bantuan dari dunia luar.
Sumber lain mengatakan kepada media tersebut bahwa jumlah orang yang ditahan telah "melonjak" sejak akhir Mei, karena negara itu berjuang dengan kekurangan pangan yang memburuk dan melonjaknya harga kebutuhan pokok.
Lihat Juga :
tulis komentar anda