Dibantu Selingkuhannya dan Belajar di Google, Wanita Ini Bunuh Suami
Senin, 21 Juni 2021 - 15:20 WIB
Menurut polisi, Aamir menderita asma dan biasa meminum obatnya secara teratur. Namun, Tabassum mengganti obat asma Aamir dan memberinya obat lain sebagai gantinya, menyebabkan korban kehilangan kesadaran.
Setelah korban tidak sadar, Irfan datang pada malam hari dan membunuh Aamir dengan bantuan Tabassum.
Menurut polisi, kedua tersangka mengikat tangan dan kaki korban dengan selendang, kemudian Irfan menyerang Aamir dengan palu hingga tewas.
Tabassum memberi tahu polisi tentang insiden itu, tetapi berusaha menyesatkan penyelidikan.
Saat tim polisi tiba di tempat kejadian perkara, motif di balik aksi tersebut pertama kali terlihat seolah-olah perampokan. Namun, polisi mencurigai istri korban berdasarkan keseluruhan bukti yang ada di tempat kejadian perkara.
Polisi mengambil bantuan dari unit siber dan meminta rincian panggilan telepon Tabassum. Ketika polisi menelusuri riwayat panggilan teleponnya, petugas menemukan banyak panggilan telepon antara Tabassum dan Irfan, yang semakin meningkatkan kecurigaan terhadap keduanya.
Polisi kemudian menelusuri riwayat Google-nya dan menemukan bahwa Tabassum telah mencari di internet tentang metode membunuh, cara mengikat tangan dan kaki, dan cara membuang mayat.
Setelah diinterogasi lebih lanjut, wanita itu mengakui kejahatannya.
Polisi menyita senjata yang digunakan dalam kejahatan, bersama dengan pakaian berlumuran darah, telepon genggam, dan kain yang digunakan untuk mengikat korban.
Setelah korban tidak sadar, Irfan datang pada malam hari dan membunuh Aamir dengan bantuan Tabassum.
Menurut polisi, kedua tersangka mengikat tangan dan kaki korban dengan selendang, kemudian Irfan menyerang Aamir dengan palu hingga tewas.
Tabassum memberi tahu polisi tentang insiden itu, tetapi berusaha menyesatkan penyelidikan.
Saat tim polisi tiba di tempat kejadian perkara, motif di balik aksi tersebut pertama kali terlihat seolah-olah perampokan. Namun, polisi mencurigai istri korban berdasarkan keseluruhan bukti yang ada di tempat kejadian perkara.
Polisi mengambil bantuan dari unit siber dan meminta rincian panggilan telepon Tabassum. Ketika polisi menelusuri riwayat panggilan teleponnya, petugas menemukan banyak panggilan telepon antara Tabassum dan Irfan, yang semakin meningkatkan kecurigaan terhadap keduanya.
Polisi kemudian menelusuri riwayat Google-nya dan menemukan bahwa Tabassum telah mencari di internet tentang metode membunuh, cara mengikat tangan dan kaki, dan cara membuang mayat.
Setelah diinterogasi lebih lanjut, wanita itu mengakui kejahatannya.
Polisi menyita senjata yang digunakan dalam kejahatan, bersama dengan pakaian berlumuran darah, telepon genggam, dan kain yang digunakan untuk mengikat korban.
tulis komentar anda