Palestina Tolak Vaksin Akan Kedaluwarsa Israel

Minggu, 20 Juni 2021 - 01:33 WIB
Palestina tolak vaksin akan kedaluwarsa yang akan diberi Israel dengan imbalan. Foto/Ilustrasi
YERUSALEM - Otoritas Palestina mengatakan pihaknya membatalkan kesepakatan yang akan membuat Israel memberinya satu juta dosis vaksin COVID-19 karena vaksin tersebut akan kedaluwarsa.

Juru bicara pemerintah Ibrahim Melhem mengatakan pengiriman awal dosis vaksin Pfizer gagal memenuhi spesifikasi yang terkandung dalam perjanjian, dan oleh karena itu Perdana Menteri Mohammad Shtayyeh menginstruksikan menteri kesehatan untuk membatalkan perjanjian tersebut.

"Pemerintah menolak untuk menerima vaksin yang akan segera kedaluwarsa," tambahnya, dalam sebuah pernyataan yang diwartakan kantor berita resmi WAFA yang dinukil The New Arab, Minggu (19/6/2021).





Lebih dari 55 persen populasi Israel - sekitar 5,1 juta orang - telah menerima kedua dosis vaksin tersebut.

Di pihak Palestina, menurut kementerian kesehatan Palestina, lebih dari 260.000 orang telah menerima dua dosis mereka di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Sekitar lima juta orang tinggal di Tepi Barat yang diduduki dan jalur yang terkepung.

Dari Rabu hingga Kamis, 170 kasus baru COVID-19 tercatat di Tepi Barat dan Gaza, sehingga total sejak awal pandemi menjadi lebih dari 312.000, 3.540 di antaranya.

Kesepakatan itu datang di tengah ketegangan tinggi antara Tel Aviv dan Palestina, dengan pelanggaran gencatan senjata yang rapuh dengan jet-jet Israel membombardir daerah Jalur Gaza untuk kedua kalinya pada Kamis malam sejak gencatan senjata.



Di Gaza, respons virus Corona telah tertatih-tatih oleh kekerasan bulan lalu, yang menghancurkan infrastruktur dan membuat seluruh blok menara menjadi tumpukan puing-puing yang berasap.

Israel telah menghadapi kritik keras selama berbulan-bulan dari kelompok hak asasi dan profesional medis karena menghalangi upaya Palestina untuk mengekang penyebaran virus mematikan dan menolak untuk memasukkan warga Palestina yang tinggal hanya beberapa kilometer jauhnya di bawah pendudukan militernya dalam upaya vaksinasinya.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More