Pembelot Cantik Kecam Sensor Universitas AS: 'Bahkan Korut Tak Segila Ini'
Selasa, 15 Juni 2021 - 09:42 WIB
Park, yang tumbuh dalam kediktatoran Stalinis terakhir dan menyaksikan orang-orang sekarat karena kelaparan, mengatakan orang Amerika terobsesi dengan penindasan meskipun tidak banyak penindasan yang mereka saksikan secara langsung.
"Ini benar-benar gila, ini tidak bisa dipercaya," katanya. "Saya tidak tahu mengapa orang-orang secara kolektif menjadi gila seperti ini atau bersama-sama pada saat yang sama."
Dia mengatakan situasi di Korea Utara adalah satu hal karena orang-orang tidak memiliki akses Internet dan memiliki eksposur terbatas ke dunia, tetapi mahasiswa di Amerika memiliki lebih banyak akses ke informasi.
Park mengatakan sebagai seorang anak dia mengira diktator Kim Jong-un "kelaparan" dan terlalu banyak bekerja sampai dia berada di Korea Selatan dan diperlihatkan gambar yang seharusnya seberapa besar dia dalam gambar dibandingkan dengan orang lain yang terlihat kurus dan lapar.
"Itulah yang terjadi ketika Anda dicuci otak," katanya.
“Dalam beberapa hal mereka (di AS) dicuci otak. Meskipun ada bukti yang begitu jelas di depan mata mereka, mereka tidak dapat melihatnya.”
Universitas Columbia tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan The New York Post.
"Ini benar-benar gila, ini tidak bisa dipercaya," katanya. "Saya tidak tahu mengapa orang-orang secara kolektif menjadi gila seperti ini atau bersama-sama pada saat yang sama."
Dia mengatakan situasi di Korea Utara adalah satu hal karena orang-orang tidak memiliki akses Internet dan memiliki eksposur terbatas ke dunia, tetapi mahasiswa di Amerika memiliki lebih banyak akses ke informasi.
Park mengatakan sebagai seorang anak dia mengira diktator Kim Jong-un "kelaparan" dan terlalu banyak bekerja sampai dia berada di Korea Selatan dan diperlihatkan gambar yang seharusnya seberapa besar dia dalam gambar dibandingkan dengan orang lain yang terlihat kurus dan lapar.
"Itulah yang terjadi ketika Anda dicuci otak," katanya.
“Dalam beberapa hal mereka (di AS) dicuci otak. Meskipun ada bukti yang begitu jelas di depan mata mereka, mereka tidak dapat melihatnya.”
Universitas Columbia tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diajukan The New York Post.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda