Konsulat AS dan UE Menyalakan Lilin Peringati Tiananmen, China Murka
Sabtu, 05 Juni 2021 - 12:55 WIB
HONG KONG - China mengecam konsulat Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) di Hong Kong karena menyalakan lilin untuk memperingati Tragedi Tiananmen 4 Juni. China menyebut tindakan itu sebagai "pertunjukan politik yang culas" untuk mengacaukan kota.
Lilin terlihat menyala di jendela gedung konsulat AS, yang berada di sebelah kediaman pemimpin Hong Kong yang ditunjuk Beijing Carrie Lam, dan kantor Uni Eropa pada Jumat malam.
Misi diplomatik itu juga memposting foto-foto peringatan Tiananmen mereka yang diterangi lilin di media sosial.
"Setiap upaya untuk mengeksploitasi Hong Kong untuk melakukan kegiatan infiltrasi atau sabotase terhadap daratan melewati garis merah ... benar-benar tidak dapat ditoleransi," kata juru bicara kantor kementerian luar negeri China di Hong Kong.
"Kami sekali lagi mendesak organ-organ negara-negara terkait di Hong Kong untuk segera berhenti mencampuri urusan Hong Kong dan urusan dalam negeri China secara luas, dan menghindari bermain api," sambungnya seperti dikutip dari Straits Times, Sabtu (5/6/2021).
Selama tiga dekade di Hong Kong, kerumunan besar, seringkali puluhan ribu orang, kerap menyalakan lilin pada tanggal 4 Juni untuk mereka yang tewas di Lapangan Tiananmen pada tahun 1989 ketika tank dan pasukan China menghancurkan aksi protes pro-demokrasi di Beijing.
Kerumunan telah membengkak dalam beberapa tahun terakhir karena warga Hong Kong merasa gerah di bawah pemerintahan Beijing yang semakin tegas.
Namun peringatan itu pada tahun ini dilarang pada saat pihak berwenang Hong Kong melakukan tindakan yang keras terhadap perbedaan pendapat menyusul aksi protes demokrasi yang besar dan sering disertai kekerasan pada dua tahun lalu.
Lilin terlihat menyala di jendela gedung konsulat AS, yang berada di sebelah kediaman pemimpin Hong Kong yang ditunjuk Beijing Carrie Lam, dan kantor Uni Eropa pada Jumat malam.
Misi diplomatik itu juga memposting foto-foto peringatan Tiananmen mereka yang diterangi lilin di media sosial.
"Setiap upaya untuk mengeksploitasi Hong Kong untuk melakukan kegiatan infiltrasi atau sabotase terhadap daratan melewati garis merah ... benar-benar tidak dapat ditoleransi," kata juru bicara kantor kementerian luar negeri China di Hong Kong.
Baca Juga
"Kami sekali lagi mendesak organ-organ negara-negara terkait di Hong Kong untuk segera berhenti mencampuri urusan Hong Kong dan urusan dalam negeri China secara luas, dan menghindari bermain api," sambungnya seperti dikutip dari Straits Times, Sabtu (5/6/2021).
Selama tiga dekade di Hong Kong, kerumunan besar, seringkali puluhan ribu orang, kerap menyalakan lilin pada tanggal 4 Juni untuk mereka yang tewas di Lapangan Tiananmen pada tahun 1989 ketika tank dan pasukan China menghancurkan aksi protes pro-demokrasi di Beijing.
Kerumunan telah membengkak dalam beberapa tahun terakhir karena warga Hong Kong merasa gerah di bawah pemerintahan Beijing yang semakin tegas.
Namun peringatan itu pada tahun ini dilarang pada saat pihak berwenang Hong Kong melakukan tindakan yang keras terhadap perbedaan pendapat menyusul aksi protes demokrasi yang besar dan sering disertai kekerasan pada dua tahun lalu.
tulis komentar anda