Pabrik Amunisi Serbia Meledak, Pecahan Peluru Berjatuhan dari Langit
Jum'at, 04 Juni 2021 - 11:32 WIB
BELGRADE - Penduduk kota Cacak di Serbia tengah dipaksa bangun dari tempat tidur mereka setelah terjadi serangkaian ledakan pada Jumat (4/6/2021) dini hari. Ledakan itu berasal dari pabrik yang memproduksi amunisi untuk tank dan artileri yang terbakar.
Ledakan yang berasal dari pabrik Sloboda, barat daya Cacak, mulai berlangsung sekitar pukul 01.30 dini hari waktu setempat. Ledakan ini membuat beberapa penduduk setempat panik dan berlarian keluar dari rumah mereka.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan kobaran api menyala di malam hari, di tengah ledakan konstan dari amunisi yang meledak.
"Jendela bergetar," tweet seorang wanita dari Cacak, menyebutnya sebagai bencana manusia dan lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti dikutip dari Russia Today.
Tidak ada informasi resmi yang tersedia mengenai tingkat kerusakan material atau korban.
Seorang koresponden untuk surat kabar Serbia Novosti memfilmkan beberapa penduduk yang melarikan diri dari kota.
“Bau busuk yang tak tertahankan menyebar ke seluruh kota dan pecahan peluru berjatuhan dari langit," lapornya.
Ambulans dan polisi yang merespons laporan ledakan telah berada di tempat kejadian namun tidak dapat mendekati pabrik karena masalah keamanan.
Didirikan pada tahun 1948, Sloboda mempekerjakan lebih dari 2.000 pekerja. Pabrik ini mengkhususkan diri dalam produksi tank dan peluru artileri, serta beberapa jenis senjata anti-tank berpeluncur roket. Pabrik itu dibom selama kampanye NATO 1999 di Kosovo, tetapi telah dibangun kembali sejak itu.
Ledakan yang berasal dari pabrik Sloboda, barat daya Cacak, mulai berlangsung sekitar pukul 01.30 dini hari waktu setempat. Ledakan ini membuat beberapa penduduk setempat panik dan berlarian keluar dari rumah mereka.
Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan kobaran api menyala di malam hari, di tengah ledakan konstan dari amunisi yang meledak.
"Jendela bergetar," tweet seorang wanita dari Cacak, menyebutnya sebagai bencana manusia dan lingkungan yang belum pernah terjadi sebelumnya, seperti dikutip dari Russia Today.
Tidak ada informasi resmi yang tersedia mengenai tingkat kerusakan material atau korban.
Seorang koresponden untuk surat kabar Serbia Novosti memfilmkan beberapa penduduk yang melarikan diri dari kota.
“Bau busuk yang tak tertahankan menyebar ke seluruh kota dan pecahan peluru berjatuhan dari langit," lapornya.
Ambulans dan polisi yang merespons laporan ledakan telah berada di tempat kejadian namun tidak dapat mendekati pabrik karena masalah keamanan.
Didirikan pada tahun 1948, Sloboda mempekerjakan lebih dari 2.000 pekerja. Pabrik ini mengkhususkan diri dalam produksi tank dan peluru artileri, serta beberapa jenis senjata anti-tank berpeluncur roket. Pabrik itu dibom selama kampanye NATO 1999 di Kosovo, tetapi telah dibangun kembali sejak itu.
(ian)
tulis komentar anda