Hampir Pasti Digulingkan, Netanyahu Lanjutkan Upaya Terakhir Pertahanan Diri

Kamis, 03 Juni 2021 - 20:06 WIB
Posisi Netanyahu benar-benar di ujung tanduk, setelah oposisi mendeklarasikan pemerintahan baru. Foto/REUTERS
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu terus melanjutkan upaya untuk mempertahankan posisinya saat ini. Posisi Netanyahu benar-benar di ujung tanduk, setelah oposisi mendeklarasikan pemerintahan baru.

Melalui akun Twitternya, Netanyahu menyerukan kepada seluruh politisi sayap kanan Israel untuk menolak pemerintahan baru tersebut. Ini adalah salah satu upaya terakhir Netanyahu untuk memberikan perlawanan terhadap oposisi Israel.

"Semua legislator yang dipilih dengan suara dari kanan harus menentang pemerintah sayap kiri yang berbahaya ini," ujarnya, seperti dilansir Reuters pada Kamis (3/6/2021).



Itu adalah penolakan publik pertama oleh Netanyahu, yang mengepalai partai sayap kanan, Likud, terhadap pengumuman politisi sentris Yair Lapid.

Sebelumnya diwartakan, semalam Lapid secara resmi mengatakan kepada Presiden Israel itu bahwa ia telah mencapai kesepakatan dengan sekutu politiknya untuk membentuk pemerintahan baru. Pemberitahuan itu diberikan sekitar 35 menit sebelum batas waktu yang ditetapkan pada Rabu tengah malam

"Saya merasa terhormat untuk memberi tahu Anda bahwa saya telah berhasil membentuk pemerintahan," ucapnya.

Mitra utama Lapid adalah kelompok nasionalis Naftali Bennett, yang akan menjabat sebagai perdana menteri pertama di bawah rotasi antara kedua pria tersebut. Lapid (57) mantan pembawa acara TV dan menteri keuangan, akan mengambil alih posisi perdana menteri setelah sekitar dua tahun.

Pemerintahan koalisi mereka akan terdiri dari partai-partai kecil dan menengah dari seluruh spektrum politik, termasuk untuk pertama kalinya dalam sejarah Israel sebuah partai yang mewakili 21% minoritas Arab Israel.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More