Bagaimana Kapal Mata-mata Rusia Tahu Uji Rudal AS?

Kamis, 03 Juni 2021 - 13:58 WIB
Jadi, bagaimana Rusia tahu tentang uji coba rudal yang akan datang? Salah satu kemungkinannya adalah spionase.

"Selama Perang Dingin, kapal mata-mata Soviet sangat pandai memprediksi uji coba rudal rahasia yang akan datang. Namun dalam kasus ini, penjelasan yang lebih mungkin adalah Rusia membaca dengan cermat buletin Notice to Airmen (NOTAM) dan Notice to Mariners (NOMAR/HYDROPAC)," seperti dikutip dari Popular Mechanics, Kamis (3/6/2021).



Sebagian besar negara mengeluarkan peringatan tentang ruang udara dan laut tertutup di dalam dan sekitar latihan, uji senjata, dan kegiatan terkait militer lainnya. Pemberitahuan ini mencegah pesawat dan kapal sipil melakukan kesalahan dalam kegiatan ini, dengan skenario terburuk adalah pesawat yang terkena rudal. Bahkan Korea Utara (Korut) pun mengeluarkan NOTAM.

Meskipun pemberitahuan ini penting, mereka juga mengirim telegram aktivitas militer yang akan datang. Ini satu pemberitahuan dari Oktober 2018 yang dikeluarkan oleh pemerintah Rusia tentang "penembakan uji roket" yang akan datang.

Dalam contoh lain dari skullduggery open source, seorang peneliti mungkin telah menemukan Kareliya dalam citra satelit komersial:

"Gumpalan pixelated, seperti yang diungkapkan peneliti melalui sejumlah tweet, terletak persis di tempat Kareliya dilaporkan berada pada hari uji coba rudal. Gumpalan itu kira-kira sama panjangnya dengan kapal Rusia, dan bayangan piksel berkorelasi dengan sejumlah fitur di kapal. Peneliti "yakin 93 persen" objek itu adalah Kareliya," tulis Popular Mechanics.

Menariknya,tulis Popular Mechanics, NOTAM untuk tes tersebut hanya diterbitkan pada 26 Mei atau tanggal US Naval Institute News melaporkan lokasi Kareliya. Untuk diketahui, Kareliya membutuhkan waktu beberapa minggu untuk berlayar dari Rusia ke Hawaii.

"Jadi, apakah ada pengumuman sebelumnya yang mengisyaratkan tes tersebut, atau Rusia mengetahuinya dengan cara lain," demikian laporan Popular Mechanics.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More