Israel Cegah Para Pasien Kanker Tinggalkan Gaza untuk Perawatan di Yerusalem
Rabu, 02 Juni 2021 - 01:01 WIB
"Kalaupun ada janji hari ini, kami belum tahu kapan penyeberangan dibuka dan dia bisa berangkat," ujar Najjar.
Najjar menjelaskan, "Dia mencari cara untuk bertahan hidup, dan kita tidak dapat menemukannya."
Situasi keluarga menjadi lebih sulit setelah kapal Najjar hancur bersama beberapa orang lainnya ketika rudal Israel menghantam pelabuhan selama pemboman.
Mereka bertahan hidup dengan sumbangan sekitar USD50 sebulan dari Oxfam International.
“Sistem perawatan kesehatan Gaza yang miskin tidak dapat menyediakan banyak perawatan yang dibutuhkan oleh mereka yang memiliki kondisi paling serius,” papar surat kabar AS itu.
Tidak ada fasilitas perawatan radiasi di Gaza, sehingga membuat pasien kanker mencari perawatan di luar Gaza.
Doctors Without Borders, bersama kelompok hak asasi Israel Maslak, Adalah dan Pusat Pertahanan Individu (HaMoked) mengatakan mereka telah menyampaikan masalah ini kepada pihak berwenang Israel sehubungan pembukaan kembali Persimpangan Eretz.
Mereka menunjukkan pada Senin bahwa mereka belum menerima tanggapan dari Israel.
Najjar menjelaskan, "Dia mencari cara untuk bertahan hidup, dan kita tidak dapat menemukannya."
Situasi keluarga menjadi lebih sulit setelah kapal Najjar hancur bersama beberapa orang lainnya ketika rudal Israel menghantam pelabuhan selama pemboman.
Mereka bertahan hidup dengan sumbangan sekitar USD50 sebulan dari Oxfam International.
“Sistem perawatan kesehatan Gaza yang miskin tidak dapat menyediakan banyak perawatan yang dibutuhkan oleh mereka yang memiliki kondisi paling serius,” papar surat kabar AS itu.
Tidak ada fasilitas perawatan radiasi di Gaza, sehingga membuat pasien kanker mencari perawatan di luar Gaza.
Doctors Without Borders, bersama kelompok hak asasi Israel Maslak, Adalah dan Pusat Pertahanan Individu (HaMoked) mengatakan mereka telah menyampaikan masalah ini kepada pihak berwenang Israel sehubungan pembukaan kembali Persimpangan Eretz.
Mereka menunjukkan pada Senin bahwa mereka belum menerima tanggapan dari Israel.
(sya)
tulis komentar anda