Israel Cegah Para Pasien Kanker Tinggalkan Gaza untuk Perawatan di Yerusalem
Rabu, 02 Juni 2021 - 01:01 WIB
JALUR GAZA - Israel mencegah para pasien kanker yang sangat perlu perawatan meninggalkan Jalur Gaza sejak serangan militer terbaru Zionis di Gaza.
Penyeberangan di Gaza telah ditutup sejak 10 Mei, terutama Eretz Crossing, yang lebih banyak digunakan para pejalan kaki daripada barang.
The Washington Post melaporkan para dokter, keluarga dan pembela hak asasi manusia mendesak pemerintah Israel membuka kembali penyeberangan perbatasan untuk kasus medis, setidaknya, sebelum pasien yang paling rentan menjadi sakit kritis dan meninggal.
Israel mengatakan pekan lalu para pasien asal Gaza dengan izin keluar akan diizinkan menyeberangi Eretz Crossing untuk perawatan. Rezim Zionis itu menyebut kemungkinan tim kemanusiaan, peralatan medis, makanan dan bahan bakar untuk memasuki wilayah Gaza.
Namun, kelompok hak asasi Israel, Palestina, dan internasional telah melaporkan keluhan dari para pasien Palestina bahwa mereka tidak diizinkan melewati penyeberangan yang dikendalikan Israel.
Berbicara pada Washington Post, Hussein Najjar, nelayan dari Gaza selatan, mengatakan ibunya yang berusia 61 tahun telah menjadi lemah dan depresi sejak melewatkan perawatan kemoterapi regulernya di Rumah Sakit Augusta Victoria di Yerusalem Timur. Dia menderita kanker kolorektal dan paru-paru.
Penyeberangan di Gaza telah ditutup sejak 10 Mei, terutama Eretz Crossing, yang lebih banyak digunakan para pejalan kaki daripada barang.
The Washington Post melaporkan para dokter, keluarga dan pembela hak asasi manusia mendesak pemerintah Israel membuka kembali penyeberangan perbatasan untuk kasus medis, setidaknya, sebelum pasien yang paling rentan menjadi sakit kritis dan meninggal.
Israel mengatakan pekan lalu para pasien asal Gaza dengan izin keluar akan diizinkan menyeberangi Eretz Crossing untuk perawatan. Rezim Zionis itu menyebut kemungkinan tim kemanusiaan, peralatan medis, makanan dan bahan bakar untuk memasuki wilayah Gaza.
Namun, kelompok hak asasi Israel, Palestina, dan internasional telah melaporkan keluhan dari para pasien Palestina bahwa mereka tidak diizinkan melewati penyeberangan yang dikendalikan Israel.
Baca Juga
Berbicara pada Washington Post, Hussein Najjar, nelayan dari Gaza selatan, mengatakan ibunya yang berusia 61 tahun telah menjadi lemah dan depresi sejak melewatkan perawatan kemoterapi regulernya di Rumah Sakit Augusta Victoria di Yerusalem Timur. Dia menderita kanker kolorektal dan paru-paru.
tulis komentar anda