Menteri Uganda Lolos dalam Upaya Pembunuhan, Putri dan Pengawalnya Tewas
Selasa, 01 Juni 2021 - 19:55 WIB
KAMPALA - Menteri Transportasi Uganda , yang pernah memimpin angkatan bersenjata, ditembak dalam serangan bersenjata yang menewaskan putri dan pengawalnya. Hal itu diungkapkan seorang juru bicara pemerintah.
Juru bicara pemerintah Chris Baryomunsi mengatakan Jenderal Edward Katumba Wamala, yang merupakan kepala pasukan pertahanan antara 2013 dan 2017, diberondong tembakan saat mengemudi di Ibu Kota Kampala.
"Ada upaya pembunuhan terhadap nyawanya (Wamala) pagi ini. Putri dan pengawalnya tertembak dan mereka tewas di tempat kejadian," kata Baryomunsi.
"Jenderal Katumba telah dilarikan ke rumah sakit dengan luka tembak dan dia menerima perawatan, TKP telah diambil alih oleh penyelidik," tambahnya.
"Ini bisa menjadi kasus pembunuhan oleh unsur kriminal tetapi penyelidikan akan menetapkan motif dan mereka yang berada di balik serangan itu," ujarnya seperti dikutip dari AFP, Selasa (1/6/2021).
Saksi mata serangan itu mengatakan kepada stasiun televisi lokal bahwa empat pria bertopeng mengendarai dua sepeda motor menembakkan puluhan peluru ke kendaraan Wamala.
Gambar dari tempat kejadian menunjukkan mobil Wamala - kendaraan resmi tentara yang mudah diidentifikasi dengan pelat nomor hijau militernya yang khas - penuh dengan sekitar selusin lubang peluru di bagian belakang dan sisi pengemudi kendaraan.
Aksi penembakan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian percobaan pembunuhan dengan target profil tinggi oleh pembunuh pengendara sepeda motor di Ibu Kota Uganda.
Pada Juni 2018 Ibrahim Abiriga, seorang politisi terkemuka dari partai Gerakan Perlawanan Nasional yang berkuasa pimpinan Presiden Yoweri Museveni, ditembak mati bersama pengawalnya dalam situasi yang sama.
Pada Maret 2017, para saksi menggambarkan empat penyerang bertopeng yang mengendarai dua sepeda motor menghujani juru bicara polisi Uganda, Andrew Kawessi, dengan peluru yang terbunuh di dekat lokasi pembunuhan Wamala.
Pada Maret 2015, Joan Kagezi, jaksa penuntut yang bertugas menyelidiki serangan jihadis di Kampala pada 2010, ditembak mati oleh pria yang mengendarai sepeda motor saat dia kembali ke rumah.
Tidak ada yang dihukum atas pembunuhan itu.
Juru bicara pemerintah Chris Baryomunsi mengatakan Jenderal Edward Katumba Wamala, yang merupakan kepala pasukan pertahanan antara 2013 dan 2017, diberondong tembakan saat mengemudi di Ibu Kota Kampala.
"Ada upaya pembunuhan terhadap nyawanya (Wamala) pagi ini. Putri dan pengawalnya tertembak dan mereka tewas di tempat kejadian," kata Baryomunsi.
"Jenderal Katumba telah dilarikan ke rumah sakit dengan luka tembak dan dia menerima perawatan, TKP telah diambil alih oleh penyelidik," tambahnya.
"Ini bisa menjadi kasus pembunuhan oleh unsur kriminal tetapi penyelidikan akan menetapkan motif dan mereka yang berada di balik serangan itu," ujarnya seperti dikutip dari AFP, Selasa (1/6/2021).
Saksi mata serangan itu mengatakan kepada stasiun televisi lokal bahwa empat pria bertopeng mengendarai dua sepeda motor menembakkan puluhan peluru ke kendaraan Wamala.
Gambar dari tempat kejadian menunjukkan mobil Wamala - kendaraan resmi tentara yang mudah diidentifikasi dengan pelat nomor hijau militernya yang khas - penuh dengan sekitar selusin lubang peluru di bagian belakang dan sisi pengemudi kendaraan.
Aksi penembakan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian percobaan pembunuhan dengan target profil tinggi oleh pembunuh pengendara sepeda motor di Ibu Kota Uganda.
Pada Juni 2018 Ibrahim Abiriga, seorang politisi terkemuka dari partai Gerakan Perlawanan Nasional yang berkuasa pimpinan Presiden Yoweri Museveni, ditembak mati bersama pengawalnya dalam situasi yang sama.
Pada Maret 2017, para saksi menggambarkan empat penyerang bertopeng yang mengendarai dua sepeda motor menghujani juru bicara polisi Uganda, Andrew Kawessi, dengan peluru yang terbunuh di dekat lokasi pembunuhan Wamala.
Pada Maret 2015, Joan Kagezi, jaksa penuntut yang bertugas menyelidiki serangan jihadis di Kampala pada 2010, ditembak mati oleh pria yang mengendarai sepeda motor saat dia kembali ke rumah.
Tidak ada yang dihukum atas pembunuhan itu.
(ian)
tulis komentar anda