Beri Isyarat pada AS dan Biden, Turki akan Kirim Pulang Pakar Rudal Rusia

Selasa, 01 Juni 2021 - 05:06 WIB
Personil Rusia berdiri di dekat rudal S-400 di pangkalan militer dekat Kaliningrad, Rusia. Foto/REUTERS
ANKARA - Turki akan memulangkan ahli rudal Rusia yang mengawasi teknologi pertahanan udara S-400 yang telah memperburuk hubungan dengan Amerika Serikat (AS).

Meski demikian, Turki mengesampingkan penghentian penggunaan S-400.

Pernyataan itu muncul menjelang pertemuan yang direncanakan antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden AS Joe Biden di sela-sela KTT NATO di Brussel pertengahan Juni.



Langkah ini menandakan kesiapan Ankara berkompromi pada satu elemen yang menjadi perhatian AS.





Washington mengatakan Turki harus mengakhiri kehadiran personel Rusia di negara itu untuk membantu pelatihan dan perakitan rudal.



Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan sistem akan berada di bawah kendali Turki ketika para ahli kembali ke Rusia.

Cavusoglu menegaskan Ankara tidak akan mengalah pada permintaan Washington yang lebih luas untuk menyingkirkan rudal itu agar sanksi AS terkait senjata itu dicabut.

“S-400 akan berada dalam kendali 100% kami. Kami telah mengirimkan banyak teknisi untuk pelatihan. Pakar militer Rusia tidak akan tinggal di Turki," papar Cavusoglu dalam kunjungannya ke Yunani, televisi TRT yang dikelola pemerintah.

Namun dia menolak seruan AS pada Turki untuk tidak mengaktifkan rudal itu. “Tidak mungkin menerima panggilan dari negara lain untuk tidak menggunakannya,” ujar dia.

Cavusoglu mengatakan dia akan bertemu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Washington atau Ankara sebelum pertemuan para pemimpin NATO.

Biden dan Kongres AS sama-sama mengambil tindakan tegas terhadap Turki, sebagian atas akuisisi rudal S-400 Rusia, yang menurut Washington dapat mengumpulkan intelijen tentang kemampuan militer Barat termasuk Lockheed Martin.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(sya)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More