Bawakan Program Pribumi yang Telantar, 'Wonder Woman' Israel Dihujat
Jum'at, 28 Mei 2021 - 16:07 WIB
TEL AVIV - Gal Gadot, bintang film "Wonder Woman" yang juga mantan tentara Israel , menuai hujatan setelah membawakan program televisi tentang penduduk asli atau pribumi yang telantar.
Para aktivis telah mendesak pihak National Geographic untuk mendepak Gal Gadot dari perannya sebagai pembawa acara program serial berjudul "Impact" tersebut.
Serial itu mengikuti kisah-kisah kuat dari enam wanita yang membuat dampak luar biasa pada komunitas mereka di seluruh dunia.
Namun, episode kelima telah dikritik oleh para aktivis yang merasa ironis dan tidak pantas bagi Gal Gadot untuk menyoroti penderitaan masyarakat adat ketika Israel adalah negara kolonial pemukim.
Bintang "Wonder Woman" itu pernah bertugas di militer Israel dan aktif di media sosial tentang sikap pro-Zionisnya.
Di antara mereka yang menyerukan agar Gadot didepak dari program televisi itu adalah aktivis BDS (Boycott, Divestment, Sanctions) dan salah satu pendiri Code Pink, Ariel Gold, yang membagikan petisi di situs web.
"Gal seharusnya tidak berbicara tentang hak-hak masyarakat adat, karena dia secara langsung mengambil bagian dalam menggusur orang-orang Palestina di Palestina. Beritahu National Geographic untuk berhenti bekerja dengannya!," tulis Gold.
Petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 4.000 orang. Ini menyoroti masa-masa Gal Gadot sebagai pelatih tempur di militer Israel. "Kemudian menggunakan layanannya menjadi karier modeling untuk menutupi kejahatan perang Israel...[dia] telah secara langsung berpartisipasi dalam kekerasan terhadap penduduk asli," lanjut petisi yang ditulis Gold.
Para aktivis telah mendesak pihak National Geographic untuk mendepak Gal Gadot dari perannya sebagai pembawa acara program serial berjudul "Impact" tersebut.
Serial itu mengikuti kisah-kisah kuat dari enam wanita yang membuat dampak luar biasa pada komunitas mereka di seluruh dunia.
Namun, episode kelima telah dikritik oleh para aktivis yang merasa ironis dan tidak pantas bagi Gal Gadot untuk menyoroti penderitaan masyarakat adat ketika Israel adalah negara kolonial pemukim.
Bintang "Wonder Woman" itu pernah bertugas di militer Israel dan aktif di media sosial tentang sikap pro-Zionisnya.
Di antara mereka yang menyerukan agar Gadot didepak dari program televisi itu adalah aktivis BDS (Boycott, Divestment, Sanctions) dan salah satu pendiri Code Pink, Ariel Gold, yang membagikan petisi di situs web.
"Gal seharusnya tidak berbicara tentang hak-hak masyarakat adat, karena dia secara langsung mengambil bagian dalam menggusur orang-orang Palestina di Palestina. Beritahu National Geographic untuk berhenti bekerja dengannya!," tulis Gold.
Petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 4.000 orang. Ini menyoroti masa-masa Gal Gadot sebagai pelatih tempur di militer Israel. "Kemudian menggunakan layanannya menjadi karier modeling untuk menutupi kejahatan perang Israel...[dia] telah secara langsung berpartisipasi dalam kekerasan terhadap penduduk asli," lanjut petisi yang ditulis Gold.
tulis komentar anda