Assad Menang Telak Pilpres Suriah dengan Meraih 95,1% Suara
Jum'at, 28 Mei 2021 - 07:55 WIB
Kubu Barat telah mengecam pilpres Suriah sebagai pemilu yang tidak sah dan tidak bebas atau adil dengan alasan bahwa rezim Assad menolak suara pengungsi dan diaspora.
Menteri luar negeri Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Jerman dan Italia memprotes pilpres tersebut karena diadakan di luar kerangka kerja yang dijelaskan dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254.
Sementara Damaskus menyebut pilpres ini sesuai dengan konstitusi Suriah.
Banyak warga Suriah di luar negeri atau diaspora tidak dapat memilih karena pemerintah dan sekutunya telah menutup kedutaan besar Suriah selama satu dekade terakhir.
Lima negara Barat yang mengutuk pilpres Suriah dikenal mendukung kelompok oposisi atau pemberontak yang berusaha menggulingkan pemerintah di Damaskus sejak 2011.
Konflik Suriah diperparah dengan munculnya kelompok teroris ISIS yang pernah menduduki sebagian besar wilayah negara itu. ISIS berhasil dikalahkan setelah Rusia mengirimkan pasukan ekspedisi atas permintaan Assad pada akhir 2015.
Suriah telah mengundang pemantau pemilu internasional yang mencakup Rusia, China, India, Brazil, Afrika Selatan, Venezuela, Kuba, Nikaragua, Bolivia, Ekuador, dan Armenia.
Menteri luar negeri Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Jerman dan Italia memprotes pilpres tersebut karena diadakan di luar kerangka kerja yang dijelaskan dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB 2254.
Sementara Damaskus menyebut pilpres ini sesuai dengan konstitusi Suriah.
Banyak warga Suriah di luar negeri atau diaspora tidak dapat memilih karena pemerintah dan sekutunya telah menutup kedutaan besar Suriah selama satu dekade terakhir.
Lima negara Barat yang mengutuk pilpres Suriah dikenal mendukung kelompok oposisi atau pemberontak yang berusaha menggulingkan pemerintah di Damaskus sejak 2011.
Konflik Suriah diperparah dengan munculnya kelompok teroris ISIS yang pernah menduduki sebagian besar wilayah negara itu. ISIS berhasil dikalahkan setelah Rusia mengirimkan pasukan ekspedisi atas permintaan Assad pada akhir 2015.
Suriah telah mengundang pemantau pemilu internasional yang mencakup Rusia, China, India, Brazil, Afrika Selatan, Venezuela, Kuba, Nikaragua, Bolivia, Ekuador, dan Armenia.
(min)
tulis komentar anda