PBB Selidiki Dugaan Kejahatan Perang Israel di Gaza, Netanyahu Marah
Jum'at, 28 Mei 2021 - 07:26 WIB
Ketegangan antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina di Gaza mulai meningkat pada bulan April atas rencana untuk mengusir keluarga Arab dari Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, dan agresi polisi Israel di Masjid Al-Aqsa.
Ketegangan memuncak dengan aksi saling serang rudal dan roket dari 6 hingga 21 Mei. Pertempuran itu mengakibatkan 248 orang, termasuk 66 anak-anak, tewas di Gaza dan 12 orang tewas di Israel.
Dalam pidatonya Kamis pagi, Kepala Dewan HAM PBB Michelle Bachelet mengatakan bahwa serangan Israel di Gaza yang berpenduduk padat mungkin merupakan kejahatan perang jika terbukti tidak proporsional dan tidak pandang bulu.
"Kami belum melihat bukti bahwa bangunan yang menjadi sasaran IDF (Pasukan Pertahanan Israel) digunakan oleh Hamas seperti yang diklaim Israel," katanya.
Dia juga menekankan bahwa tindakan Hamas, yang menurut IDF menembakkan lebih dari 4.300 roket ke Israel, juga merupakan pelanggaran aturan perang.
Ketegangan memuncak dengan aksi saling serang rudal dan roket dari 6 hingga 21 Mei. Pertempuran itu mengakibatkan 248 orang, termasuk 66 anak-anak, tewas di Gaza dan 12 orang tewas di Israel.
Dalam pidatonya Kamis pagi, Kepala Dewan HAM PBB Michelle Bachelet mengatakan bahwa serangan Israel di Gaza yang berpenduduk padat mungkin merupakan kejahatan perang jika terbukti tidak proporsional dan tidak pandang bulu.
"Kami belum melihat bukti bahwa bangunan yang menjadi sasaran IDF (Pasukan Pertahanan Israel) digunakan oleh Hamas seperti yang diklaim Israel," katanya.
Dia juga menekankan bahwa tindakan Hamas, yang menurut IDF menembakkan lebih dari 4.300 roket ke Israel, juga merupakan pelanggaran aturan perang.
(min)
tulis komentar anda