Pertama Kali dalam Sejarah, Turki Ekspor Drone ke Anggota NATO dan UE
Selasa, 25 Mei 2021 - 13:47 WIB
ANKARA - Turki akan mengekspor pesawat tak berawak (UAV/drone) ke Polandia . Ini menjadi pertama kalinya dalam sejarah Turki mengekspor drone ke negara anggota NATO dan Uni Eropa (UE).
"Dengan langkah-langkah yang telah kami ambil dalam 19 tahun terakhir (dalam industri pertahanan), kami tidak hanya meniadakan tahun-tahun kelalaian, tetapi juga membawa negara kami ke liga raksasa di bidang ini," ungkap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Polandia Andrzej Duda yang melakukan kunjungan resmi ke ibu kota Turki, Ankara.
Menteri Pertahanan (Menhan) Polandia Mariusz Blaszczak telah mengumumkan pada Sabtu bahwa negaranya akan membeli 24 drone Bayraktar TB2 dari Turki.
Erdogan menggarisbawahi bahwa Turki dan Polandia "berjalan tegas" untuk mencapai target USD10 miliar dalam volume perdagangan bilateral.
"Turki, sebagai bagian dari misi pengawasan Udara Baltik NATO, akan segera mengerahkan jet F-16 di Polandia," tambah dia.
Erdogan memuji pengiriman pesawat patroli maritim Polandia dan misi militer ke pangkalan udara Incirlik di Turki selatan di bawah langkah-langkah jaminan NATO yang diadaptasi ke Ankara.
Sementara itu, Duda mengatakan Turki adalah "sekutu terkuat" Polandia di "bagian dunia ini" dan berterima kasih kepada Erdogan atas pilot-pilot Turki yang "melindungi langit".
"Saya yakin sebagai bagian dari kerangka NATO, kita dapat mencegah ancaman terhadap kedua negara dari dalam dan luar negeri," ujar dia.
Duda juga menggemakan pernyataan Erdogan tentang kerja sama komersial negara mereka, yang menurutnya akan membawa mereka ke target perdagangan USD10 miliar.
Sebelum konferensi pers bersama, para pejabat tinggi kedua negara menandatangani perjanjian di bidang pertahanan, pertanian, pariwisata, dan olahraga.
Bayraktar TB2 digunakan tentara Turki sejak 2014 dan saat ini digunakan oleh beberapa negara lain, termasuk Ukraina, Qatar, dan Azerbaijan.
Turki telah menggunakan drone mutakhirnya secara efektif selama bertahun-tahun dalam operasi militer antiteror lintas batas, seperti Perisai Efrat, Cabang Zaitun, dan Perisai Musim Semi, untuk membebaskan perbatasan Suriahnya dari teroris.
"Dengan langkah-langkah yang telah kami ambil dalam 19 tahun terakhir (dalam industri pertahanan), kami tidak hanya meniadakan tahun-tahun kelalaian, tetapi juga membawa negara kami ke liga raksasa di bidang ini," ungkap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Polandia Andrzej Duda yang melakukan kunjungan resmi ke ibu kota Turki, Ankara.
Menteri Pertahanan (Menhan) Polandia Mariusz Blaszczak telah mengumumkan pada Sabtu bahwa negaranya akan membeli 24 drone Bayraktar TB2 dari Turki.
Erdogan menggarisbawahi bahwa Turki dan Polandia "berjalan tegas" untuk mencapai target USD10 miliar dalam volume perdagangan bilateral.
"Turki, sebagai bagian dari misi pengawasan Udara Baltik NATO, akan segera mengerahkan jet F-16 di Polandia," tambah dia.
Erdogan memuji pengiriman pesawat patroli maritim Polandia dan misi militer ke pangkalan udara Incirlik di Turki selatan di bawah langkah-langkah jaminan NATO yang diadaptasi ke Ankara.
Sementara itu, Duda mengatakan Turki adalah "sekutu terkuat" Polandia di "bagian dunia ini" dan berterima kasih kepada Erdogan atas pilot-pilot Turki yang "melindungi langit".
"Saya yakin sebagai bagian dari kerangka NATO, kita dapat mencegah ancaman terhadap kedua negara dari dalam dan luar negeri," ujar dia.
Duda juga menggemakan pernyataan Erdogan tentang kerja sama komersial negara mereka, yang menurutnya akan membawa mereka ke target perdagangan USD10 miliar.
Sebelum konferensi pers bersama, para pejabat tinggi kedua negara menandatangani perjanjian di bidang pertahanan, pertanian, pariwisata, dan olahraga.
Bayraktar TB2 digunakan tentara Turki sejak 2014 dan saat ini digunakan oleh beberapa negara lain, termasuk Ukraina, Qatar, dan Azerbaijan.
Turki telah menggunakan drone mutakhirnya secara efektif selama bertahun-tahun dalam operasi militer antiteror lintas batas, seperti Perisai Efrat, Cabang Zaitun, dan Perisai Musim Semi, untuk membebaskan perbatasan Suriahnya dari teroris.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda