Pejabat Kesayangan Meninggal, Kim Jong-un Larang Obat Buatan China
Sabtu, 22 Mei 2021 - 20:03 WIB
Korut telah menderita kekurangan makanan dan obat-obatan impor sejak menutup ketat perbatasannya tahun lalu akibat serangan pandemi.
Meskipun Beijing secara historis menjadi mitra asing terdekat Pyongyang, perdagangan negara itu dengan China menyusut sekitar 80 persen tahun lalu setelah negara itu menutup perbatasannya, The Guardian melaporkan.
"Perekonomian Korea Utara berada di ambang resesi besar," kata Jiro Ishimaru, yang mengepalai situs Asia Press yang berbasis di Osaka, Jepang dan mengoperasikan jaringan jurnalis warga di Korut, kepada The Guardian awal bulan ini.
"Banyak orang yang menderita," tambah Ishimaru. "Saya telah berbicara dengan kontak yang mengatakan ada lebih banyak orang yang mengemis makanan dan uang di pasar, dan peningkatan jumlah tunawisma. Ada juga kebutuhan yang sangat mendesak akan antibiotik dan obat-obatan lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, negara berulang kali mengklaim belum ada satu pun kasus virus Corona karena upayanya menutup perbatasan dengan cepat, melarang pariwisata, dan mengkarantina puluhan ribu orang.
Pejabat Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) telah meragukan klaim tersebut, menunjukkan bahwa ribuan orang di negara itu telah tertular virus.
Meskipun Beijing secara historis menjadi mitra asing terdekat Pyongyang, perdagangan negara itu dengan China menyusut sekitar 80 persen tahun lalu setelah negara itu menutup perbatasannya, The Guardian melaporkan.
"Perekonomian Korea Utara berada di ambang resesi besar," kata Jiro Ishimaru, yang mengepalai situs Asia Press yang berbasis di Osaka, Jepang dan mengoperasikan jaringan jurnalis warga di Korut, kepada The Guardian awal bulan ini.
"Banyak orang yang menderita," tambah Ishimaru. "Saya telah berbicara dengan kontak yang mengatakan ada lebih banyak orang yang mengemis makanan dan uang di pasar, dan peningkatan jumlah tunawisma. Ada juga kebutuhan yang sangat mendesak akan antibiotik dan obat-obatan lainnya," ungkapnya.
Sementara itu, negara berulang kali mengklaim belum ada satu pun kasus virus Corona karena upayanya menutup perbatasan dengan cepat, melarang pariwisata, dan mengkarantina puluhan ribu orang.
Pejabat Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) telah meragukan klaim tersebut, menunjukkan bahwa ribuan orang di negara itu telah tertular virus.
(ian)
tulis komentar anda