Gencatan Senjata dengan Israel, Hamas Nyatakan Menang Perang
Jum'at, 21 Mei 2021 - 08:31 WIB
Tak lama setelah perjanjian gencatan senjata diumumkan, sirene serangan udara terdengar di Israel, menandakan lebih banyak tembakan roket yang masuk.
Gencatan senjata terjadi sehari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meningkatkan tekanan diplomatik pada Israel untuk mengakhiri pertempuran, mengatakan kepada Netanyahu bahwa dia mengharapkan "de-eskalasi" yang cepat.
"Kedua pemimpin telah membahas secara rinci tentang keadaan peristiwa di Gaza, kemajuan Israel dalam menurunkan kemampuan Hamas, dan upaya diplomatik yang sedang berlangsung oleh pemerintah wilayah dan Amerika Serikat," kata Gedung Putih dalam menyampaikan hasil pembicaraan telepon kedua pemimpin tersebut. Itu merupakan panggilan telepon yang keempat dalam seminggu.
"Presiden menyampaikan kepada Perdana Menteri bahwa dia mengharapkan penurunan yang signifikan hari ini di jalan menuju gencatan senjata."
Pesan itu secara mencolok menunjukkan perubahan sikap Biden, yang sebelumnya menekankan hak Israel untuk membela diri.
Netanyahu sebelumnya menolak seruan untuk menghentikan serangan.
“Saya sangat menghargai dukungan dari teman kita, Presiden AS Joe Biden, atas hak negara Israel untuk membela diri,” katanya.
"Saya bertekad untuk melanjutkan operasi ini sampai tujuannya tercapai: memulihkan ketenangan dan keamanan Anda, warga Israel."
Sebelumnya hari ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyerukan kedua pihak untuk menghentikan kekerasan, menggambarkan Gaza sebagai "neraka di bumi".
"Permusuhan telah menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur sipil penting di Gaza, termasuk jalan dan jalur listrik, yang berkontribusi pada keadaan darurat kemanusiaan," kata Guterres.
Gencatan senjata terjadi sehari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meningkatkan tekanan diplomatik pada Israel untuk mengakhiri pertempuran, mengatakan kepada Netanyahu bahwa dia mengharapkan "de-eskalasi" yang cepat.
"Kedua pemimpin telah membahas secara rinci tentang keadaan peristiwa di Gaza, kemajuan Israel dalam menurunkan kemampuan Hamas, dan upaya diplomatik yang sedang berlangsung oleh pemerintah wilayah dan Amerika Serikat," kata Gedung Putih dalam menyampaikan hasil pembicaraan telepon kedua pemimpin tersebut. Itu merupakan panggilan telepon yang keempat dalam seminggu.
"Presiden menyampaikan kepada Perdana Menteri bahwa dia mengharapkan penurunan yang signifikan hari ini di jalan menuju gencatan senjata."
Pesan itu secara mencolok menunjukkan perubahan sikap Biden, yang sebelumnya menekankan hak Israel untuk membela diri.
Netanyahu sebelumnya menolak seruan untuk menghentikan serangan.
“Saya sangat menghargai dukungan dari teman kita, Presiden AS Joe Biden, atas hak negara Israel untuk membela diri,” katanya.
"Saya bertekad untuk melanjutkan operasi ini sampai tujuannya tercapai: memulihkan ketenangan dan keamanan Anda, warga Israel."
Sebelumnya hari ini, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga menyerukan kedua pihak untuk menghentikan kekerasan, menggambarkan Gaza sebagai "neraka di bumi".
"Permusuhan telah menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur sipil penting di Gaza, termasuk jalan dan jalur listrik, yang berkontribusi pada keadaan darurat kemanusiaan," kata Guterres.
tulis komentar anda