Bos Intelijen AS Dilaporkan Sambangi DMZ di Perbatasan Korut

Kamis, 13 Mei 2021 - 15:24 WIB
Direktur Intelijen Nasional (DNI) Amerika Serikat (AS), Avril Haines. Foto/NPR
SEOUL - Direktur Intelijen Nasional (DNI) Amerika Serikat (AS), Avril Haines, mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) di sepanjang perbatasan dengan Korea Utara (Korut) sebagai bagian dari kunjungan ke Korea Selatan (Korsel) pada hari Kamis (12/5/2021). Demikian laporan kantor berita Korsel, Yonhap.

Kunjungan Haines dilakukan seminggu sebelum pertemuan puncak pertama Presiden Korsel Moon Jae-in dengan Presiden baru AS Joe Biden di Washington.

Yonhap menerbitkan foto-foto Haines meninggalkan hotelnya di Seoul dan konvoi kendaraan yang dikatakan membawanya dan anggota delegasi AS lainnya tiba di DMZ.

"Dia diperkirakan akan melakukan tur singkat ke Area Keamanan Bersama di desa gencatan senjata antar-Korea di Panmunjom, di mana pembicaraan dengan Korea Utara telah diadakan di masa lalu, di antara area lainnya," Yonhap melaporkan seperti dikutip dari Reuters.





Kedutaan Besar AS tidak segera menanggapi permintaan komentar, dan tidak jelas apakah delegasi Amerika telah meminta pertemuan dengan pejabat Korut selama perjalanannya.

Badan Intelijen Nasional Korsel juga menolak mengomentari kunjungan tersebut, dengan alasan masalah keamanan.

Pembicaraan denuklirisasi yang macet dengan Korut diperkirakan akan menjadi agenda puncak pertemuan puncak minggu depan di Washington, dengan Moon diharapkan untuk menekan Biden untuk terlibat dalam permasalahan Korut.

Pada bulan Maret, Gedung Putih mengatakan Korut belum menanggapi upaya diplomatik di belakang layar oleh pemerintah AS untuk terlibat dalam dialog.



Setelah menyelesaikan tinjauan kebijakan bulan lalu, pemerintahan Biden mengatakan telah menetapkan pendekatan baru untuk menekan Korut agar menyerahkan senjata nuklir dan rudal balistik yang akan mengeksplorasi diplomasi tetapi tidak mencari kesepakatan besar dengan pemimpin Kim Jong-un.

Para pejabat Korut secara terbuka mengkritik kebijakan Biden dengan menyebutnya menggunakan permusuhan gaya Perang Dingin yang sama dengan presiden sebelumnya, tetapi mereka belum mengomentari secara spesifik tinjauan tersebut.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More