Ramalan Khamenei: Israel Lenyap dalam 19 Tahun, Kissinger: Hilang Tahun Depan
Kamis, 13 Mei 2021 - 06:07 WIB
Perkataan Ahmadinejad itu secara populer salah diterjemahkan dan salah dikutip oleh media-media Barat pada saat itu menjadi "Israel harus dihapus dari peta."
Kutipan asli perkataan Ahmadinejad itu sendiri dikaitkan dengan pernyataan pendiri Republik Islam Ayatollah Ruhollah Khomeini.
"25 tahun" dalam beberapa hal telah menjadi mantra, dan ditulis ulang secara resmi di website Khamenei pada tahun berikutnya pada 2016.
Kepala Angkatan Darat Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi mengulangi klaim tersebut pada 2017 selama acara memperingati kejatuhan saat Perang Iran-Irak.
Mousavi juga dikutip baru-baru ini oleh outlet berita Iran, mengomentari kerusuhan di Palestina bahwa, "Tanda-tanda jatuhnya pembunuh anak-anak dan rezim Zionis yang tidak sah telah menjadi bukti."
"Ada juga indikasi yang menjanjikan tentang perubahan keseimbangan kekuatan yang berpihak pada Palestina. Ini semua menunjukkan kebenaran prediksi bahwa rezim Zionis tidak akan melihat 25 tahun ke depan," tambah dia.
Namun, mengingat situasi politik saat ini antara Israel dan Palestina, yang berpusat pada serangan brutal Israel dan penodaan kompleks Masjid Al-Aqsa serta penggusuran paksa di Sheikh Jarrah dan konflik yang semakin mendekati intifada ketiga, tampaknya prediksi Khamenei mungkin benar-benar terwujud, tak hanya retorika.
Faktanya, kepala negara Iran bukanlah orang pertama yang meramalkan jatuhnya Israel di masa depan.
Negarawan senior Amerika Serikat (AS) Henry Kissinger, yang berasal dari keturunan Yahudi dan hampir berusia seratus tahun, kurang bermurah hati dalam prediksinya sendiri tentang nasib negara Yahudi itu.
Dia diduga telah menyatakan pada 2012 bahwa, "Dalam 10 tahun tidak akan ada lagi Israel."
Kutipan asli perkataan Ahmadinejad itu sendiri dikaitkan dengan pernyataan pendiri Republik Islam Ayatollah Ruhollah Khomeini.
"25 tahun" dalam beberapa hal telah menjadi mantra, dan ditulis ulang secara resmi di website Khamenei pada tahun berikutnya pada 2016.
Kepala Angkatan Darat Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi mengulangi klaim tersebut pada 2017 selama acara memperingati kejatuhan saat Perang Iran-Irak.
Mousavi juga dikutip baru-baru ini oleh outlet berita Iran, mengomentari kerusuhan di Palestina bahwa, "Tanda-tanda jatuhnya pembunuh anak-anak dan rezim Zionis yang tidak sah telah menjadi bukti."
"Ada juga indikasi yang menjanjikan tentang perubahan keseimbangan kekuatan yang berpihak pada Palestina. Ini semua menunjukkan kebenaran prediksi bahwa rezim Zionis tidak akan melihat 25 tahun ke depan," tambah dia.
Namun, mengingat situasi politik saat ini antara Israel dan Palestina, yang berpusat pada serangan brutal Israel dan penodaan kompleks Masjid Al-Aqsa serta penggusuran paksa di Sheikh Jarrah dan konflik yang semakin mendekati intifada ketiga, tampaknya prediksi Khamenei mungkin benar-benar terwujud, tak hanya retorika.
Faktanya, kepala negara Iran bukanlah orang pertama yang meramalkan jatuhnya Israel di masa depan.
Negarawan senior Amerika Serikat (AS) Henry Kissinger, yang berasal dari keturunan Yahudi dan hampir berusia seratus tahun, kurang bermurah hati dalam prediksinya sendiri tentang nasib negara Yahudi itu.
Dia diduga telah menyatakan pada 2012 bahwa, "Dalam 10 tahun tidak akan ada lagi Israel."
tulis komentar anda