Brigade Al-Qassam Merudal Yerusalem, Balas Dendam Serangan Israel di Masjid Al-Aqsa
Selasa, 11 Mei 2021 - 12:12 WIB
"Dalam beberapa hari ke depan, Hamas akan merasakan lengan panjang tentara [Israel]. Ini tidak akan memakan waktu beberapa menit, itu akan memakan waktu beberapa hari," kata juru bicara IDF Hidai Zilberman kepada wartawan yang dilansir Times of Israel, Selasa (11/5/2021).
Menteri Pertahanan Benny Gantz memberi isyarat bahwa militernya akan meluncurkan perang besar-besaran sebagai respons atas serangan ratusan roket dari Gaza.
Dia mengatakan IDF akan terus menyerang Hamas dan kelompok teroris lainnya di Jalur Gaza dalam apa yang dijuluki sebagai "Operation Guardian of the Walls" sampai ketenangan jangka panjang dan total dipulihkan.
Zilberman mengatakan militer dipersiapkan untuk berbagai kemungkinan, termasuk konflik yang lebih luas dengan operasi darat, serta kembali ke pembunuhan yang ditargetkan terhadap para pemimpin teroris top.
"Semuanya ada di atas meja," kata juru bicara IDF tersebut. Militer menggemakan pernyataan Menhan Gantz bahwa operasi militer yang disiapkan diberi nama "Operation Guardian of the Walls".
Gantz mengancam kepemimpinan Hamas, dengan mengatakan para komandannya akan bertanggung jawab dan membayar harga mahal untuk agresinya.
Menurut militer Zionis ada lebih dari 150 roket dan mortir yang ditembakkan dari Gaza ke kota-kota Israel di dekat perbatasan Gaza. Sebagian besar serangan menargetkan Ashkelon dan Sderot. Sistem pertahanan rudal Iron Dome tepantau sibuk melesatkan misil-misil pencegat untuk menembak jatuh roket-roket asal Gaza.
Komunitas yang lebih kecil di wilayah Sha'ar Hanegev di Israel selatan juga diserang.
Menteri Pertahanan Benny Gantz memberi isyarat bahwa militernya akan meluncurkan perang besar-besaran sebagai respons atas serangan ratusan roket dari Gaza.
Dia mengatakan IDF akan terus menyerang Hamas dan kelompok teroris lainnya di Jalur Gaza dalam apa yang dijuluki sebagai "Operation Guardian of the Walls" sampai ketenangan jangka panjang dan total dipulihkan.
Zilberman mengatakan militer dipersiapkan untuk berbagai kemungkinan, termasuk konflik yang lebih luas dengan operasi darat, serta kembali ke pembunuhan yang ditargetkan terhadap para pemimpin teroris top.
"Semuanya ada di atas meja," kata juru bicara IDF tersebut. Militer menggemakan pernyataan Menhan Gantz bahwa operasi militer yang disiapkan diberi nama "Operation Guardian of the Walls".
Gantz mengancam kepemimpinan Hamas, dengan mengatakan para komandannya akan bertanggung jawab dan membayar harga mahal untuk agresinya.
Menurut militer Zionis ada lebih dari 150 roket dan mortir yang ditembakkan dari Gaza ke kota-kota Israel di dekat perbatasan Gaza. Sebagian besar serangan menargetkan Ashkelon dan Sderot. Sistem pertahanan rudal Iron Dome tepantau sibuk melesatkan misil-misil pencegat untuk menembak jatuh roket-roket asal Gaza.
Komunitas yang lebih kecil di wilayah Sha'ar Hanegev di Israel selatan juga diserang.
(min)
tulis komentar anda