Yerusalem Timur Memanas, Israel Coba Gusur Paksa Rakyat Palestina

Sabtu, 08 Mei 2021 - 03:00 WIB
"Kami lebih lanjut menyerukan Israel untuk menghormati kebebasan berekspresi dalam pertemuan, termasuk dengan mereka yang memprotes penggusuran, dan untuk menahan diri secara maksimal dalam penggunaan kekerasan," katanya.

Eropa Tekan Israel

Sementara itu, lima negara Eropa yakni; Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Inggris menekan Israel untuk menghentikan pembangunan pemukiman di Tepi Barat yang diduduki.



"Kami mendesak pemerintah Israel untuk membatalkan keputusannya untuk memajukan pembangunan 540 unit permukiman di daerah Har Homa E di Tepi Barat yang diduduki, dan untuk menghentikan kebijakan perluasan permukiman di seluruh Wilayah Pendudukan Palestina," kata negara-negara Eropa itu dalam sebuah pernyataan.

"Jika diterapkan, keputusan untuk memajukan permukiman di Har Homa, antara Yerusalem Timur dan Betlehem, akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada prospek Negara Palestina yang layak."

Yerusalem, yang berisi situs-situs suci bagi Yahudi, Islam dan Kristen, berada di jantung konflik Israel-Palestina.

Israel merebut Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Jalur Gaza dalam perang tahun 1967. Otoritas Palestina memandang Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara masa depan, dan sebagian besar komunitas internasional menganggap permukiman yang dibangun Israel di sana dan di seluruh Tepi Barat yang diduduki sebagai ilegal.

Pencaplokan Israel atas Yerusalem Timur yang diduduki juga tidak diakui oleh mayoritas pemimpin dunia. Warga Palestina telah lama menunjuk pada serangkaian kebijakan yang disetujui negara Israel yang dirancang untuk memperluas kehadiran warga Yahudi Israel di kota dengan mengorbankan penduduk Palestina, mulai dari pembongkaran rumah, pelecehan polisi setiap hari, dan perluasan pemukiman.

Di Syekh Jarrah, pemukim Israel dan polisi perbatasan kembali menyerang warga Palestina di lingkungan itu.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More