Terungkap, Jenderal Australia Beri Pengarahan untuk Perang dengan China
Selasa, 04 Mei 2021 - 10:16 WIB
Pagi ini (4/5/2021), Menteri Luar Negeri Marise Payne memperingatkan Australia tidak akan mundur ke pihak China.
“Kami tidak mencoba membeli pengaruh untuk menguntungkan negara masing-masing; sebaliknya, kita tahu bahwa lingkungan negara berdaulat yang stabil dan aman, di mana kita memiliki jaringan keakraban dan kepercayaan, adalah tempat yang baik dan aman bagi rakyat kita untuk hidup dan berkembang," katanya.
China sebelumnya melontarkan serangan verbal terhadap para pemimpin Australia, melabeli mereka "pembuat onar" dengan "mentalitas Perang Dingin".
Sebuah surat kabar pemerintah China memperingatkan "tindakan balasan yang parah" jika Canberra menggunakan "tindakan provokatif".
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Lijian Zhao menanggapi komentar Pezzullo dengan komentar provokatifnya sendiri.
Zhao—diplomat yang tahun lalu memicu reaksi marah dari Perdana Menteri Scott Morrison setelah dia mem-posting foto palsu di Twitter yang menggambarkan seorang tentara Australia memegang pisau di tenggorokan seorang anak Afghanistan—mengatakan "politisi individu di Australia" membuat masalah.
"(Mereka), karena kepentingan egois mereka, ingin membuat pernyataan yang menghasut konfrontasi dan ancaman perang, yang sangat tidak bertanggung jawab dan tidak akan menemukan penonton," kata Zhao.
“Orang-orang ini benar-benar pembuat onar. Saya perhatikan bahwa banyak orang di Australia telah menyatakan ketidaksetujuannya di media sosial, mengatakan bahwa bahasa yang menghasut itu keterlaluan dan sangat gila."
Zhao menambahkan China "telah menjadi promotor perdamaian dunia, kontributor pembangunan global dan pembela tatanan internasional".
“Kami tidak mencoba membeli pengaruh untuk menguntungkan negara masing-masing; sebaliknya, kita tahu bahwa lingkungan negara berdaulat yang stabil dan aman, di mana kita memiliki jaringan keakraban dan kepercayaan, adalah tempat yang baik dan aman bagi rakyat kita untuk hidup dan berkembang," katanya.
China sebelumnya melontarkan serangan verbal terhadap para pemimpin Australia, melabeli mereka "pembuat onar" dengan "mentalitas Perang Dingin".
Sebuah surat kabar pemerintah China memperingatkan "tindakan balasan yang parah" jika Canberra menggunakan "tindakan provokatif".
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Lijian Zhao menanggapi komentar Pezzullo dengan komentar provokatifnya sendiri.
Zhao—diplomat yang tahun lalu memicu reaksi marah dari Perdana Menteri Scott Morrison setelah dia mem-posting foto palsu di Twitter yang menggambarkan seorang tentara Australia memegang pisau di tenggorokan seorang anak Afghanistan—mengatakan "politisi individu di Australia" membuat masalah.
"(Mereka), karena kepentingan egois mereka, ingin membuat pernyataan yang menghasut konfrontasi dan ancaman perang, yang sangat tidak bertanggung jawab dan tidak akan menemukan penonton," kata Zhao.
“Orang-orang ini benar-benar pembuat onar. Saya perhatikan bahwa banyak orang di Australia telah menyatakan ketidaksetujuannya di media sosial, mengatakan bahwa bahasa yang menghasut itu keterlaluan dan sangat gila."
Zhao menambahkan China "telah menjadi promotor perdamaian dunia, kontributor pembangunan global dan pembela tatanan internasional".
tulis komentar anda