Kelompok Pemberontak Klaim Tembak Jatuh Helikopter Militer Myanmar
Senin, 03 Mei 2021 - 17:37 WIB
YANGON - Tentara Kemerdekaan Kachin (KIA) mengatakan pihaknya telah menembak jatuh sebuah helikopter militer Myanmar . Ini adalah respon atas serangan udara oleh militer.
KIA adalah kelompok bersenjata non-negara dan sayap militer Organisasi Kemerdekaan Kachin, kelompok politik etnis Kachin di Myanmar Utara.
Kepala Departemen Informasi KIA, Naw Bu, mengatakan helikopter itu ditembak jatuh pada pagi hari ini di sebuah desa dekat kota Moemauk di provinsi Kachin.
"Dewan militer melancarkan serangan udara di daerah itu sejak sekitar pukul 8 atau 9 pagi ini," kata Naw dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (3/5/2021).
"Mereka menggunakan jet tempur dan juga melepaskan tembakan menggunakan helikopter jadi kami balas menembak mereka," sambungnya.
Namun, dia menolak mengatakan senjata apa yang digunakan oleh KIA untuk menembak jatuh helikopter tersebut.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta, dengan aksi demonstran terus terjadi setiap harinya menolak pemerintahan militer. Aksi demonstrasi itu direspon dengan keras oleh pasukan keamanan Myanmar.
Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 765 pengunjuk rasa sejak kudeta dimulai.
KIA adalah kelompok bersenjata non-negara dan sayap militer Organisasi Kemerdekaan Kachin, kelompok politik etnis Kachin di Myanmar Utara.
Kepala Departemen Informasi KIA, Naw Bu, mengatakan helikopter itu ditembak jatuh pada pagi hari ini di sebuah desa dekat kota Moemauk di provinsi Kachin.
"Dewan militer melancarkan serangan udara di daerah itu sejak sekitar pukul 8 atau 9 pagi ini," kata Naw dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (3/5/2021).
"Mereka menggunakan jet tempur dan juga melepaskan tembakan menggunakan helikopter jadi kami balas menembak mereka," sambungnya.
Namun, dia menolak mengatakan senjata apa yang digunakan oleh KIA untuk menembak jatuh helikopter tersebut.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta, dengan aksi demonstran terus terjadi setiap harinya menolak pemerintahan militer. Aksi demonstrasi itu direspon dengan keras oleh pasukan keamanan Myanmar.
Kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mengatakan pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 765 pengunjuk rasa sejak kudeta dimulai.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda