Penyelundupan Manusia di AS, Lebih dari 90 Orang Dijejalkan di Satu Rumah
Sabtu, 01 Mei 2021 - 09:39 WIB
HOUSTON - Lebih dari 90 orang dijejalkan di satu rumah berlantai dua di Houston, Texas, Amerika Serikat (AS). Mereka adalah korban penyelundupan manusia yang digagalkan polisi.
Asisten Kepala Polisi setempat, DB Edwards, mengatakan polisi pada awalnya disiagakan ke sebuah rumah di lingkungan barat daya Houston setelah menerima laporan tentang penculikan.
"Ketika mereka masuk ke dalam rumah, mereka menyadari bahwa ini sebenarnya berubah menjadi penyelidikan penyelundupan manusia," kata Edwards kepada wartawan.
"Ini adalah kejutan besar ketika kami masuk ke rumah dan melihat apa yang kami lihat," katanya lagi, seperti dikutip AFP, Sabtu (1/5/2021).
Dia mengatakan polisi menemukan lebih dari 90 orang di sebuah rumah berlantai dua yang sederhana. Lima adalah wanita dan sisanya adalah pria. Tidak ada anak di antara kelompok itu.
"Ini tampaknya jelas lebih merupakan hal penyelundupan dan bukan perdagangan," katanya.
"Saya tidak tahu apakah mereka akan dibagi-bagi untuk melakukan suatu jenis pekerjaan atau kerja paksa atau semacamnya," ujarnya.
Edwards mengatakan beberapa orang di rumah itu diduga mengidap COVID-19 dan perlu dikarantina. “Kami memiliki beberapa orang yang menunjukkan gejala," ujarnya.
Edwards tidak mengatakan dari mana asal orang-orang di rumah itu, tetapi perbatasan Texas-Meksiko adalah titik perlintasan yang diketahui bagi imigran ilegal ke Amerika Serikat.
Asisten Kepala Polisi setempat, DB Edwards, mengatakan polisi pada awalnya disiagakan ke sebuah rumah di lingkungan barat daya Houston setelah menerima laporan tentang penculikan.
"Ketika mereka masuk ke dalam rumah, mereka menyadari bahwa ini sebenarnya berubah menjadi penyelidikan penyelundupan manusia," kata Edwards kepada wartawan.
"Ini adalah kejutan besar ketika kami masuk ke rumah dan melihat apa yang kami lihat," katanya lagi, seperti dikutip AFP, Sabtu (1/5/2021).
Dia mengatakan polisi menemukan lebih dari 90 orang di sebuah rumah berlantai dua yang sederhana. Lima adalah wanita dan sisanya adalah pria. Tidak ada anak di antara kelompok itu.
"Ini tampaknya jelas lebih merupakan hal penyelundupan dan bukan perdagangan," katanya.
"Saya tidak tahu apakah mereka akan dibagi-bagi untuk melakukan suatu jenis pekerjaan atau kerja paksa atau semacamnya," ujarnya.
Edwards mengatakan beberapa orang di rumah itu diduga mengidap COVID-19 dan perlu dikarantina. “Kami memiliki beberapa orang yang menunjukkan gejala," ujarnya.
Edwards tidak mengatakan dari mana asal orang-orang di rumah itu, tetapi perbatasan Texas-Meksiko adalah titik perlintasan yang diketahui bagi imigran ilegal ke Amerika Serikat.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda