China Desak Australia Tinggalkan Mentalitas Perang Dingin

Kamis, 29 April 2021 - 19:15 WIB
China mendesak Australia untuk melepaskan apa yang mereka sebut sebagai mentalitas Perang Dingin, di tengah memburuknya hubungan kedua negara. Foto/REUTERS
BEIJING - China mendesak Australia untuk melepaskan apa yang mereka sebut sebagai mentalitas Perang Dingin. Pernyataan ini datang di tengah terus memburuknya hubungan antara Canberra dengan Beijing.

Hubungan Australia-China semakin tegang sejak Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mendesak Beijing pada tahun lalu untuk mengizinkan penyelidikan independen terhadap asal-usul Covid-19. Ini mendorong tanggapan dari Beijing, yang mengarah pada sanksi ekonomi timbal balik.

Terbaru, China mengecam pidato Menteri Dalam Negeri Australia, Mike Pezzullo sebagai sangat tidak bertanggung jawab dan memperingatkan bahwa Canberra harus siap menghadapi potensi konflik militer di wilayah tersebut.

Pezzullo menyampaikan pidato pada Anzac Day, di mana ia memperingatkan bahwa di dunia yang penuh ketegangan dan ketakutan, genderang perang berdetak. “Mari kita terus mencari tanpa henti untuk kesempatan perdamaian sambil menguatkan lagi, lagi, untuk kutukan perang,” katanya, tanpa menyebut secara spesifik China.

Mengomentari pernyataan Pezzullo, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, menekankan bahwa Beijing adalah promotor perdamaian dan pembangunan global.



"Beberapa politisi individu di Australia, karena kepentingan egois mereka, ingin membuat pernyataan yang menghasut konfrontasi dan mengancam ancaman perang, yang sangat tidak bertanggung jawab," katanya, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (29/4/2021).

Dia juga mengatakan bahwa Australia tidak jujur dan tidak bermoral dengan tuduhan palsu tentang 'teori ancaman China', karena Australia telah diuntungkan dari kerja sama dengan China.

“Kami mendesak individu tertentu di Australia untuk melepaskan mentalitas Perang Dingin, berhenti membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab, dan bertindak dengan cara yang kondusif bagi perdamaian dan stabilitas regional daripada sebaliknya,” tukas Lijian.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(esn)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More