Bom Mobil Hantam Hotel Pakistan Tempat Dubes China Menginap, 4 Tewas

Kamis, 22 April 2021 - 04:50 WIB
Bom mobil hantam hotel di Pakistan tempat Dubes China menginap, empat orang tewas dan 11 lainnya luka-luka. Foto/Ilustrasi/Sindonews
QUETTA - Sebuah bom mobil meledak di area parkir sebuah hotel mewah di Quetta, Pakistan barat daya, Rabu waktu setempat. Sedikitnya empat orang tewas dan 11 orang terluka dalam peristiwa tersebut.

"Sebuah ledakan mengguncang area parkir Hotel Serena," kata petugas polisi Nasir Malik seperti dikutip dari South China Morning Post, Kamis (22/4/2021).

Seorang pejabat di rumah sakit sipil setempat, Waseem Baig, mengatakan empat orang tewas dan beberapa lainnya dalam kondisi kritis.



Menteri Dalam Negeri Pakistan, Sheikh Rashid Ahmad mengatakan, ledakan bom tersebut terjadi di hotel tempat Duta Besar China untuk Pakistan menginap. Namun yang bersangkutan tidak ada di sana ketika bom meledak.



"Sebuah mobil yang penuh dengan bahan peledak meledak di hotel," kata Ahmad kepada ARY News TV setempat.

"Delegasi China yang terdiri dari sekitar empat orang yang dipimpin oleh duta besar sedang menginap di hotel," kata menteri dalam negeri, menambahkan bahwa duta besar sedang dalam suatu acara ketika bom meledak.

Menurut tweet dari juru bicara pemerintah provinsi, Liaquat Shahwani Duta Besar China, Nong Rong, pada hari sebelumnya bertemu dengan Kepala Menteri provinsi Jam Kamal di kota itu.

Kedutaan Besar China tidak menanggapi permintaan komentar terkait kejadian tersebut.



Sementara itu, kelompok Taliban Pakistan mengklaim pemboman itu.

"Itu adalah serangan bunuh diri di mana pembom bunuh diri kami menggunakan mobilnya yang berisi bahan peledak di hotel," tulis seorang juru bicara Taliban dalam pesan teks.

Hotel ini terletak di sebelah konsulat Iran dan rumah gubernur provinsi. Quetta adalah ibu kota provinsi Balochistan barat daya yang telah lama menjadi tempat pemberontakan tingkat rendah oleh kaum nasionalis lokal.

Balochistan adalah wilayah miskin meskipun memiliki sumber daya alam. Kondisi ini sumber kemarahan besar penduduk yang mengeluh karena mereka tidak menerima bagian yang adil dari kekayaan gas dan mineral.



Kebencian telah dipicu oleh miliaran dolar uang China yang mengalir ke wilayah tersebut melalui China-Pakistan Economic Corridor (CPEC) - bagian penting dari Belt and Road Initiative China - yang menurut penduduk setempat memberi mereka sedikit manfaat karena sebagian besar pekerjaan baru jatuh ke tangan orang luar.

Provinsi ini adalah rumah bagi pelabuhan laut dalam Gwadar yang baru diperluas yang merupakan kunci dari investasi senilai USD65 miliar yang direncanakan dalam strategi Belt and Road Initiative, rencana China untuk menumbuhkan perdagangan global.

Pada 2019, orang-orang bersenjata menyerbu sebuah hotel mewah yang menghadap ke pelabuhan, menewaskan sedikitnya delapan orang. Dan pada bulan Juni, pemberontak Baloch menargetkan Bursa Efek Pakistan, yang sebagian dimiliki oleh perusahaan China.

Kedua serangan itu diklaim oleh Tentara Pembebasan Balochistan.
(ian)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More