Terpidana di AS Minta Eksekusi oleh Regu Tembak Daripada Disuntik Mati
Selasa, 20 April 2021 - 22:01 WIB
NEVADA - Seorang pembunuh bernama Zane Michael Floyd meminta eksekusi dengan regu tembak daripada dengan suntikan mati.
Jika eksekusi berlangsung, dia akan menjadi orang pertama yang dihukum mati di Nevada dalam 15 tahun.
Pengacara Zane Michael Floyd melawan kemungkinan tanggal eksekusi Juni. Menurut pengacaranya, permintaan klien mereka "bukan taktik penundaan".
Dalam dokumen pengadilan yang dilihat Associated Press, pengacara mengatakan metode itu "tidak terlalu menyakitkan".
Penggunaan regu tembak untuk melaksanakan hukuman mati jarang terjadi di AS.
Pengacara publik federal Brad Levenson mengatakan Floyd ingin menghindari usulan suntikan mematikan dengan tiga obat yang diajukan oleh negara bagian itu.
Tetapi setiap tantangan terhadap proses yang diusulkan membutuhkan metode alternatif yang diajukan, dan Levenson mengatakan tembakan akan menjadi "cara yang paling manusiawi".
Eksekusi oleh regu tembak saat ini hanya diizinkan di tiga negara bagian yakni Mississippi, Oklahoma, dan Utah. Prosedur tersebut belum digunakan sejak 2010.
Jaksa penuntut mengatakan mereka akan meminta surat perintah eksekusi terhadap Floyd bulan depan, dengan kemungkinan tanggal kematiannya pada awal Juni.
Ini akan menjadi eksekusi pertama di Nevada sejak 2006.
Floyd, 45, dihukum karena menembak mati empat orang dan melukai serius satu orang lainnya di satu supermarket di Las Vegas pada 1999.
Dia dijatuhi hukuman mati setelah mengaku bersalah pada tahun berikutnya.
Floyd telah mengajukan banding atas hukumannya berkali-kali, dan pengacaranya mengatakan dia akan meminta grasi dari Dewan Pengampunan Negara Bagian Nevada pada 22 Juni.
Permintaannya tahun lalu agar Mahkamah Agung AS menyidangkan kasusnya ditolak.
Pengadilan banding terbaru ini berlangsung beberapa pekan setelah anggota Majelis Nevada, majelis rendah legislatif negara bagian Nevada, memberikan suara untuk mendukung RUU untuk menghapus hukuman mati di negara bagian tersebut.
Jika disahkan dengan suara mayoritas di Senat Nevada, RUU tersebut akan membatalkan hukuman mati negara bagian menjadi hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
Saat ini ada 70 orang terpidana mati di Nevada, satu dari 27 negara bagian yang mempertahankan hukuman mati, menurut Pusat Informasi Hukuman Mati AS.
Negara bagian Nevada hanya sekali memberikan grasi sejak 1976.
Jika eksekusi berlangsung, dia akan menjadi orang pertama yang dihukum mati di Nevada dalam 15 tahun.
Pengacara Zane Michael Floyd melawan kemungkinan tanggal eksekusi Juni. Menurut pengacaranya, permintaan klien mereka "bukan taktik penundaan".
Dalam dokumen pengadilan yang dilihat Associated Press, pengacara mengatakan metode itu "tidak terlalu menyakitkan".
Penggunaan regu tembak untuk melaksanakan hukuman mati jarang terjadi di AS.
Pengacara publik federal Brad Levenson mengatakan Floyd ingin menghindari usulan suntikan mematikan dengan tiga obat yang diajukan oleh negara bagian itu.
Tetapi setiap tantangan terhadap proses yang diusulkan membutuhkan metode alternatif yang diajukan, dan Levenson mengatakan tembakan akan menjadi "cara yang paling manusiawi".
Eksekusi oleh regu tembak saat ini hanya diizinkan di tiga negara bagian yakni Mississippi, Oklahoma, dan Utah. Prosedur tersebut belum digunakan sejak 2010.
Jaksa penuntut mengatakan mereka akan meminta surat perintah eksekusi terhadap Floyd bulan depan, dengan kemungkinan tanggal kematiannya pada awal Juni.
Ini akan menjadi eksekusi pertama di Nevada sejak 2006.
Floyd, 45, dihukum karena menembak mati empat orang dan melukai serius satu orang lainnya di satu supermarket di Las Vegas pada 1999.
Dia dijatuhi hukuman mati setelah mengaku bersalah pada tahun berikutnya.
Floyd telah mengajukan banding atas hukumannya berkali-kali, dan pengacaranya mengatakan dia akan meminta grasi dari Dewan Pengampunan Negara Bagian Nevada pada 22 Juni.
Permintaannya tahun lalu agar Mahkamah Agung AS menyidangkan kasusnya ditolak.
Pengadilan banding terbaru ini berlangsung beberapa pekan setelah anggota Majelis Nevada, majelis rendah legislatif negara bagian Nevada, memberikan suara untuk mendukung RUU untuk menghapus hukuman mati di negara bagian tersebut.
Jika disahkan dengan suara mayoritas di Senat Nevada, RUU tersebut akan membatalkan hukuman mati negara bagian menjadi hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat.
Saat ini ada 70 orang terpidana mati di Nevada, satu dari 27 negara bagian yang mempertahankan hukuman mati, menurut Pusat Informasi Hukuman Mati AS.
Negara bagian Nevada hanya sekali memberikan grasi sejak 1976.
(sya)
tulis komentar anda