Mendadak, Menlu AS Sambangi Afghanistan
Kamis, 15 April 2021 - 22:22 WIB
"seperti kunjungan Anda hari ini," sambungnya.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan hari ini untuk memungkinkan kami menyusun masa depan kami," ujarnya.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan dalam pertemuan itu Blinken dan Ghani membahas investasi bersama di Afghanistan dan pentingnya mempertahankan keuntungan dalam dua puluh tahun terakhir.
"Terutama dalam membangun masyarakat sipil yang kuat dan melindungi hak-hak perempuan dan anak perempuan," kata Price.
Pejabat pemerintah Afghanistan terkemuka lainnya memberikan catatan yang lebih prihatin.
Mir Rahman Rahmani, juru bicara Parlemen Afghanistan, mengatakan Rabu bahwa sementara rakyat negara itu ingin melihat pasukan asing pergi, syarat untuk hal itu terpenuhi belum terjadi.
"Ada kemungkinan Afghanistan berubah menjadi perang saudara lain atau menjadi surga bagi organisasi teroris internasional," dia memperingatkan dalam pidatonya di sidang parlemen.
Setelah keputusan Biden, Taliban mengatakan mereka tidak akan berpartisipasi dalam negosiasi apa pun tentang masa depan Afghanistan sampai semua pasukan asing ditarik.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, kelompok tersebut mengatakan keputusan Biden untuk menunda penarikan adalah pelanggaran yang jelas dari kesepakatan yang mereka capai dengan AS tahun lalu.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan hari ini untuk memungkinkan kami menyusun masa depan kami," ujarnya.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan dalam pertemuan itu Blinken dan Ghani membahas investasi bersama di Afghanistan dan pentingnya mempertahankan keuntungan dalam dua puluh tahun terakhir.
"Terutama dalam membangun masyarakat sipil yang kuat dan melindungi hak-hak perempuan dan anak perempuan," kata Price.
Pejabat pemerintah Afghanistan terkemuka lainnya memberikan catatan yang lebih prihatin.
Mir Rahman Rahmani, juru bicara Parlemen Afghanistan, mengatakan Rabu bahwa sementara rakyat negara itu ingin melihat pasukan asing pergi, syarat untuk hal itu terpenuhi belum terjadi.
"Ada kemungkinan Afghanistan berubah menjadi perang saudara lain atau menjadi surga bagi organisasi teroris internasional," dia memperingatkan dalam pidatonya di sidang parlemen.
Setelah keputusan Biden, Taliban mengatakan mereka tidak akan berpartisipasi dalam negosiasi apa pun tentang masa depan Afghanistan sampai semua pasukan asing ditarik.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, kelompok tersebut mengatakan keputusan Biden untuk menunda penarikan adalah pelanggaran yang jelas dari kesepakatan yang mereka capai dengan AS tahun lalu.
tulis komentar anda