Mesir Sita Kapal Kargo Ever Given, Penyumbat Terusan Suez
Rabu, 14 April 2021 - 15:04 WIB
KAIRO - Pihak berwenang Mesir telah menyita kapal kargo besar yang memblokir Terusan Suez selama hampir seminggu bulan lalu. Tindakan ini dilakukan di tengah perselisihan mengenai kerugian finansial, begitu laporan outlet berita milik pemerintah, Al Ahram.
Perusahaan data maritim Lloyd's List mengatakan penyumbatan oleh kapal Ever Given , yang lebih panjang dari empat lapangan sepak bola, telah menahan kargo senilai USD9,6 miliar antara Asia dan Eropa setiap hari ketika kapal itu kandas.
Mesir juga kehilangan pendapatan antara USD12 dan USD15 juta setiap harinya selama jalur air itu ditutup, menurut otoritas kanal.
"MV Ever Given kemudian disita karena gagal membayar USD900 juta," kata kepala Otoritas Terusan Suez Osama Rabie seperti dikutip oleh surat kabar milik pemerintah Al-Ahram yang dinukil CNN, Rabu (14/4/2021).
Seorang juru bicara yang tidak disebutkan namanya juga dikutip oleh media Jiji Jepang mengatakan bahwa perusahaan itu berbeda pendapat dengan otoritas kanal dalam pembicaraan mengenai jumlah kompensasi tetapi diskusi itu sedang berlangsung.
"Nasibnya sekarang ... di arena hukum," kata juru bicara pemilik kapal Shoei Kisen Kaisha kepada AFP, Rabu.
Kapal milik perusahaan Jepang, yang dioperasikan Taiwan, dan berbendera Panama dipindahkan ke tempat berlabuh yang tidak mengganggu di kanal setelah dibebaskan pada 29 Maret, dan tailback sebanyak 420 kapal di pintu masuk utara dan selatan ke kanal dibersihkan pada awal April.
"Angka kompensasi dihitung berdasarkan kerugian yang diderita oleh kapal yang di darat serta biaya pengapungan dan pemeliharaan," jelas Rabie, mengutip putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Ekonomi Ismailia di Mesir.
Pelarangan kapal dan upaya penyelamatan intensif juga dilaporkan mengakibatkan kerusakan yang signifikan pada kanal.
Terusan Suez menghasilkan pemasukan bagi Mesir lebih dari USD5,7 miliar pada tahun fiskal 2019/20, menurut angka resmi - sedikit berubah dari USD5,3 miliar yang diperoleh pada tahun 2014.
Perusahaan data maritim Lloyd's List mengatakan penyumbatan oleh kapal Ever Given , yang lebih panjang dari empat lapangan sepak bola, telah menahan kargo senilai USD9,6 miliar antara Asia dan Eropa setiap hari ketika kapal itu kandas.
Mesir juga kehilangan pendapatan antara USD12 dan USD15 juta setiap harinya selama jalur air itu ditutup, menurut otoritas kanal.
"MV Ever Given kemudian disita karena gagal membayar USD900 juta," kata kepala Otoritas Terusan Suez Osama Rabie seperti dikutip oleh surat kabar milik pemerintah Al-Ahram yang dinukil CNN, Rabu (14/4/2021).
Seorang juru bicara yang tidak disebutkan namanya juga dikutip oleh media Jiji Jepang mengatakan bahwa perusahaan itu berbeda pendapat dengan otoritas kanal dalam pembicaraan mengenai jumlah kompensasi tetapi diskusi itu sedang berlangsung.
"Nasibnya sekarang ... di arena hukum," kata juru bicara pemilik kapal Shoei Kisen Kaisha kepada AFP, Rabu.
Kapal milik perusahaan Jepang, yang dioperasikan Taiwan, dan berbendera Panama dipindahkan ke tempat berlabuh yang tidak mengganggu di kanal setelah dibebaskan pada 29 Maret, dan tailback sebanyak 420 kapal di pintu masuk utara dan selatan ke kanal dibersihkan pada awal April.
"Angka kompensasi dihitung berdasarkan kerugian yang diderita oleh kapal yang di darat serta biaya pengapungan dan pemeliharaan," jelas Rabie, mengutip putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Ekonomi Ismailia di Mesir.
Pelarangan kapal dan upaya penyelamatan intensif juga dilaporkan mengakibatkan kerusakan yang signifikan pada kanal.
Terusan Suez menghasilkan pemasukan bagi Mesir lebih dari USD5,7 miliar pada tahun fiskal 2019/20, menurut angka resmi - sedikit berubah dari USD5,3 miliar yang diperoleh pada tahun 2014.
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda