Biden Lanjutkan Penjualan 50 Jet Tempur Siluman F-35 ke UEA
Rabu, 14 April 2021 - 10:02 WIB
WASHINGTON - Pemerintah Joe Biden telah memberi tahu Kongres bahwa mereka memberi izin dan melanjutkan penjualan 50 unit jet tempur siluman F-35 Amerika Serikat (AS) ke Uni Emirat Arab (UEA).
Puluhan jet tempur itu bagian dari paket penjualan senjata canggih senilai lebih dari USD23 miliar (lebih dari Rp336 triliun).
Departemen Luar Negeri Amerika, melalui seorang juru bicaranya, mengatakan pemerintah akan bergerak maju dengan penjualan yang diusulkan ke UEA.
"Bahkan saat kami terus meninjau detail dan berkonsultasi dengan pejabat Emirat terkait dengan penggunaan senjata," katanya, seperti dikutip Reuters, Rabu (14/4/2021).
Administrasi presiden dari Partai Demokrat itu sebelumnya menghentikan sementara kesepakatan penjualan senjata yang disetujui oleh mantan Presiden Donald Trump untuk ditinjau ulang.
Pemerintahan Trump mengatakan kepada Kongres pada November tahun lalu bahwa mereka telah menyetujui penjualan senjata canggih AS ke UEA, menyusul perjanjian yang ditengahi AS pada September di mana UEA setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Paket senjata senilai USD23 miliar berisi produk-produk dari General Atomics, Lockheed Martin Corp dan Raytheon Technologies Corp, termasuk 50 pesawat F-35 Lighting II, 18 drone MQ-9B dan paket rudal.
Upaya legislatif Amerika untuk menghentikan penjualan senjata itu gagal pada bulan Desember lalu, karena sesama anggota Partai Republik di Kongres mendukung rencana Trump.
Puluhan jet tempur itu bagian dari paket penjualan senjata canggih senilai lebih dari USD23 miliar (lebih dari Rp336 triliun).
Departemen Luar Negeri Amerika, melalui seorang juru bicaranya, mengatakan pemerintah akan bergerak maju dengan penjualan yang diusulkan ke UEA.
"Bahkan saat kami terus meninjau detail dan berkonsultasi dengan pejabat Emirat terkait dengan penggunaan senjata," katanya, seperti dikutip Reuters, Rabu (14/4/2021).
Administrasi presiden dari Partai Demokrat itu sebelumnya menghentikan sementara kesepakatan penjualan senjata yang disetujui oleh mantan Presiden Donald Trump untuk ditinjau ulang.
Pemerintahan Trump mengatakan kepada Kongres pada November tahun lalu bahwa mereka telah menyetujui penjualan senjata canggih AS ke UEA, menyusul perjanjian yang ditengahi AS pada September di mana UEA setuju untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Paket senjata senilai USD23 miliar berisi produk-produk dari General Atomics, Lockheed Martin Corp dan Raytheon Technologies Corp, termasuk 50 pesawat F-35 Lighting II, 18 drone MQ-9B dan paket rudal.
Upaya legislatif Amerika untuk menghentikan penjualan senjata itu gagal pada bulan Desember lalu, karena sesama anggota Partai Republik di Kongres mendukung rencana Trump.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda