Epstein Perkosa Wanita di Depan Anaknya, Ancam Korban Dijadikan Santapan Buaya
Kamis, 01 April 2021 - 08:18 WIB
WASHINGTON - Sebuah dokumen gugatan baru di pengadilan Amerika Serikat (AS) menyatakan seorang wanita muda diculik dan diperkosa berulang kali di depan putranya oleh predator seks Jeffrey Epstein . Korban juga diancam akan dijadikan santapan beberapa ekor buaya.
Menurut dokumen gugatan itu, aksi Epstein dibantu Ghislaine Maxwell. Tak hanya diperkosa berulang kali, korban juga diperdagangkan ke teman-teman Epstein di bawah ancaman yang mengerikan.
Korban yang mengajukan gugatan itu adalah seorang pialang real estate Turki. Dia menggugat harta Epstein atas penyiksaan aneh yang dia derita di bawah penyekapannya di masa silam.
Gugatan diajukan pekan lalu dan dipublikasikan sejumlah media Amerika sejak Selasa lalu.
Disebut hanya sebagai "Jane Doe" dalam dokumen hukum, dia diperkenalkan dengan Epstein dan rekan sejawatnya; Ghislaine Maxwell, oleh bosnya yang rupanya adalah teman dekat Epstein. Sang bos kala itu mengatakan kepadanya bahwa seorang pemodal membutuhkan properti sewaan secara cepat dan dibayar tunai. Tidak ada pertanyaan yang diajukan korban pada saat itu.
Ketika berhasil bertemu Epstein, korban disarankan Epstein untuk bekerja padanya secara lebih permanen, memberinya hadiah mahal dan janji pekerjaan dengan posisi tinggi untuk dirinya dan suaminya saat itu.
Sayangnya, nasib wanita muda itu tidak begitu beruntung. Setelah enam bulan, pihak Maxwell berhasil mencuri paspornya untuk tujuan "pengamanan" dan menyimpannya di kotak kunci di suatu tempat di perkebunan Palm Beach yang luas. Korban yang sebenarnya telah pergi akhirnya setuju untuk kembali dan melakukan beberapa pekerjaan lagi untuk Epstein, yang kala itu diminta untuk memangkas rambutnya.
Tawaran pekerjaan itu jebakan. Doe tiba di rumah sang predator seks untuk menemukan Epstein telanjang dan Maxwell yang melayaninya sebagai kaki tangan yang siap sedia. Menurut dokumen gugatan, Epstein dan Maxwell kemudian melakukan pelecehan seksual terhadap korban.
Masih menurut dokumen tersebut, Epstein mengacungkan senjata untuk tujuan intimidasi. Epstein dan Maxwell menjadikan korban untuk layanan prostitusi dan mengancamnya akan dideportasi dan putranya dibawa pergi.
Mengakhiri rangkaian ancaman yang mengerikan, Doe dibawa pergi dengan mobil Epstein dan Maxwell. Mereka mampir ke rumah Doe untuk menjemput putranya, lalu menepi ke pinggir jalan, di mana pasangan predator itu menunjuk sekelompok buaya di dalam air.
"Epstein memberi tahu Doe secara eksplisit bahwa—seperti yang terjadi pada wanita lain di masa lalu, menurut pasangan (predator seks)—dia akan berakhir di air itu dan dimangsa (buaya), seandainya dia mengungkapkan apa yang Epstein telah dilakukan padanya," bunyi dokumen guagatan, seperti dikutip Miami Herald, Rabu (31/3/2021).
Doe, lanjut dokumen gugatan, kemudian menjadi sasaran pemerkosaan selama beberapa hari oleh Epstein dan Maxwell di depan putranya di sebuah hotel di Napoli. Korban juga diperdagangkan ke pria lain, termasuk kepada hakim lokal yang tidak disebutkan namanya dalam persidangan.
Korban bahkan mengeklaim menjadi sasaran operasi vagina dalam upaya untuk menampilkan dia sebagai seorang "perawan" untuk satu klien profil tinggi—sebuah prosedur yang dilaporkan membuatnya dimutilasi dan rusak secara permanen.
Selain ancaman deportasi dan kehilangan putranya, Doe berulang kali difilmkan telanjang saat melakukan tindakan seksual, yang pada akhirnya dijadikan materi pemerasan yang telah dikumpulkan Epstein dan Maxwell.
Epstein, menurut korban, menawarkan pekerjaan untuk suami korban di FBI. Dia menjelaskan secara rinci pengaruh Epstein atas FBI, Departemen Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai Kantor Keamanan Dalam Negeri AS, dan penegakan hukum negara bagian dan lokal Florida.
Doe pada akhirnya lolos dari cengkeraman Epstein dan Maxwell pada Mei 2008. Dia mengaku sangat trauma dengan ancaman yang dibuat pasangan itu terhadapnya dan keluarganya— bersama dengan potensi rasa malu yang bisa menimpa mereka sebagai Muslim yang taat.
Epstein yang jadi terdakwa pelaku kejahatan seks meninggal di penjara Brooklyn, AS, pada 2019. Dia saat itu ditahan sambil menunggu persidangan atas rentetan tuduhan perdagangan seks.
Sedangkan Maxwell menghadapi dakwaan perdagangan seks di penjara Brooklyn, dan persidangannya dijadwalkan pada Juli 2021.
Menurut dokumen gugatan itu, aksi Epstein dibantu Ghislaine Maxwell. Tak hanya diperkosa berulang kali, korban juga diperdagangkan ke teman-teman Epstein di bawah ancaman yang mengerikan.
Korban yang mengajukan gugatan itu adalah seorang pialang real estate Turki. Dia menggugat harta Epstein atas penyiksaan aneh yang dia derita di bawah penyekapannya di masa silam.
Gugatan diajukan pekan lalu dan dipublikasikan sejumlah media Amerika sejak Selasa lalu.
Disebut hanya sebagai "Jane Doe" dalam dokumen hukum, dia diperkenalkan dengan Epstein dan rekan sejawatnya; Ghislaine Maxwell, oleh bosnya yang rupanya adalah teman dekat Epstein. Sang bos kala itu mengatakan kepadanya bahwa seorang pemodal membutuhkan properti sewaan secara cepat dan dibayar tunai. Tidak ada pertanyaan yang diajukan korban pada saat itu.
Ketika berhasil bertemu Epstein, korban disarankan Epstein untuk bekerja padanya secara lebih permanen, memberinya hadiah mahal dan janji pekerjaan dengan posisi tinggi untuk dirinya dan suaminya saat itu.
Sayangnya, nasib wanita muda itu tidak begitu beruntung. Setelah enam bulan, pihak Maxwell berhasil mencuri paspornya untuk tujuan "pengamanan" dan menyimpannya di kotak kunci di suatu tempat di perkebunan Palm Beach yang luas. Korban yang sebenarnya telah pergi akhirnya setuju untuk kembali dan melakukan beberapa pekerjaan lagi untuk Epstein, yang kala itu diminta untuk memangkas rambutnya.
Tawaran pekerjaan itu jebakan. Doe tiba di rumah sang predator seks untuk menemukan Epstein telanjang dan Maxwell yang melayaninya sebagai kaki tangan yang siap sedia. Menurut dokumen gugatan, Epstein dan Maxwell kemudian melakukan pelecehan seksual terhadap korban.
Masih menurut dokumen tersebut, Epstein mengacungkan senjata untuk tujuan intimidasi. Epstein dan Maxwell menjadikan korban untuk layanan prostitusi dan mengancamnya akan dideportasi dan putranya dibawa pergi.
Mengakhiri rangkaian ancaman yang mengerikan, Doe dibawa pergi dengan mobil Epstein dan Maxwell. Mereka mampir ke rumah Doe untuk menjemput putranya, lalu menepi ke pinggir jalan, di mana pasangan predator itu menunjuk sekelompok buaya di dalam air.
"Epstein memberi tahu Doe secara eksplisit bahwa—seperti yang terjadi pada wanita lain di masa lalu, menurut pasangan (predator seks)—dia akan berakhir di air itu dan dimangsa (buaya), seandainya dia mengungkapkan apa yang Epstein telah dilakukan padanya," bunyi dokumen guagatan, seperti dikutip Miami Herald, Rabu (31/3/2021).
Doe, lanjut dokumen gugatan, kemudian menjadi sasaran pemerkosaan selama beberapa hari oleh Epstein dan Maxwell di depan putranya di sebuah hotel di Napoli. Korban juga diperdagangkan ke pria lain, termasuk kepada hakim lokal yang tidak disebutkan namanya dalam persidangan.
Korban bahkan mengeklaim menjadi sasaran operasi vagina dalam upaya untuk menampilkan dia sebagai seorang "perawan" untuk satu klien profil tinggi—sebuah prosedur yang dilaporkan membuatnya dimutilasi dan rusak secara permanen.
Selain ancaman deportasi dan kehilangan putranya, Doe berulang kali difilmkan telanjang saat melakukan tindakan seksual, yang pada akhirnya dijadikan materi pemerasan yang telah dikumpulkan Epstein dan Maxwell.
Epstein, menurut korban, menawarkan pekerjaan untuk suami korban di FBI. Dia menjelaskan secara rinci pengaruh Epstein atas FBI, Departemen Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai Kantor Keamanan Dalam Negeri AS, dan penegakan hukum negara bagian dan lokal Florida.
Doe pada akhirnya lolos dari cengkeraman Epstein dan Maxwell pada Mei 2008. Dia mengaku sangat trauma dengan ancaman yang dibuat pasangan itu terhadapnya dan keluarganya— bersama dengan potensi rasa malu yang bisa menimpa mereka sebagai Muslim yang taat.
Epstein yang jadi terdakwa pelaku kejahatan seks meninggal di penjara Brooklyn, AS, pada 2019. Dia saat itu ditahan sambil menunggu persidangan atas rentetan tuduhan perdagangan seks.
Sedangkan Maxwell menghadapi dakwaan perdagangan seks di penjara Brooklyn, dan persidangannya dijadwalkan pada Juli 2021.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda