COVID-19 Berasal dari Lab China, WHO: Butuh Penyelidikan Lebih Lanjut
Rabu, 31 Maret 2021 - 13:54 WIB
Pernyataan itu mengatakan misi ke Wuhan ditunda secara signifikan dan tidak memiliki akses ke data serta sampel asli yang lengkap.
"Misi ilmiah seperti ini harus dapat melakukan pekerjaan mereka dalam kondisi yang menghasilkan rekomendasi dan temuan yang independen dan obyektif," bunyi pernyataan itu.
Kelompok tersebut berjanji untuk bekerja sama dengan WHO.
Mantan Presiden AS Donald Trump termasuk di antara mereka yang mendukung teori bahwa virus COVID-19 mungkin telah lolos dari laboratorium Wuhan.
Pemimpin tim investigasi WHO, Peter Ben Embarek mengatakan pada hari Selasa bahwa timnya merasa berada di bawah tekanan politik, termasuk dari luar China tetapi mengatakan dia tidak pernah ditekan untuk menghapus apa pun dari laporan akhir timnya.
Dia juga mengonfirmasi bahwa timnya tidak menemukan bukti bahwa ada laboratorium di Wuhan yang terlibat dalam wabah tersebut.
Embarak juga mengatakan bahwa "sangat mungkin" kasus tersebut beredar di daerah Wuhan pada Oktober atau November 2019. China memberi tahu WHO tentang kasus pada 3 Januari, sebulan setelah infeksi pertama dilaporkan.
China selalu membantah klaim virus itu berasal dari laboratorium dan mengatakan bahwa meskipun Wuhan adalah tempat kelompok kasus pertama terdeteksi, belum tentu virus itu berasal dari wilayah tersebut.
"Misi ilmiah seperti ini harus dapat melakukan pekerjaan mereka dalam kondisi yang menghasilkan rekomendasi dan temuan yang independen dan obyektif," bunyi pernyataan itu.
Kelompok tersebut berjanji untuk bekerja sama dengan WHO.
Mantan Presiden AS Donald Trump termasuk di antara mereka yang mendukung teori bahwa virus COVID-19 mungkin telah lolos dari laboratorium Wuhan.
Pemimpin tim investigasi WHO, Peter Ben Embarek mengatakan pada hari Selasa bahwa timnya merasa berada di bawah tekanan politik, termasuk dari luar China tetapi mengatakan dia tidak pernah ditekan untuk menghapus apa pun dari laporan akhir timnya.
Dia juga mengonfirmasi bahwa timnya tidak menemukan bukti bahwa ada laboratorium di Wuhan yang terlibat dalam wabah tersebut.
Embarak juga mengatakan bahwa "sangat mungkin" kasus tersebut beredar di daerah Wuhan pada Oktober atau November 2019. China memberi tahu WHO tentang kasus pada 3 Januari, sebulan setelah infeksi pertama dilaporkan.
China selalu membantah klaim virus itu berasal dari laboratorium dan mengatakan bahwa meskipun Wuhan adalah tempat kelompok kasus pertama terdeteksi, belum tentu virus itu berasal dari wilayah tersebut.
tulis komentar anda