Bantai Ratusan Orang, Aksi Brutal Junta Myanmar Bikin 'Ngeri' AS

Minggu, 28 Maret 2021 - 10:02 WIB
AS mengutuk junta militer Myanmar yang disebutnya sebagai pemerintahan teror setelah ratusan orang tewas dalam aksi kekerasan keamanan terhadap pendemo. Foto/Ilustrasi/Radio Free Asia
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Anthony Blinken mengatakan, Washington merasa 'ngeri' dengan kematian ratusan warga sipil dai Myanmar .

Ratusan orang tewas oleh pasukan keamanan selama aksi protes pada Sabtu kemarin, menjadi hari paling mematikan sejak militer mengambil alih negara itu bulan lalu.

Blinken mengatakan pembunuhan menunjukkan bahwa junta akan mengorbankan nyawa orang untuk melayani sedikit orang.

"Orang-orang Burma yang berani menolak pemerintahan teror militer," seru Blinken menggunakan nama lain dari negara itu seperti dikutip dari BBC, Minggu (28/3/2021).

Kedutaan AS sebelumnya mengatakan pasukan keamanan membunuh warga sipil tak bersenjata, sementara delegasi Uni Eropa untuk Myanmar mengatakan Sabtu - yang secara resmi memperingati Hari Angkatan Bersenjata - akan tetap terukir sebagai hari teror dan aib.





Pengunjuk rasa berkumpul di seluruh Myanmar, juga dikenal sebagai Burma, selama akhir pekan kemarin.

Kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik (AAPP) mengkonfirmasi setidaknya 91 kematian, sementara media lokal menyebutkan angkanya lebih tinggi.

Situs berita lokal Myanmar Now menyebutkan jumlah korban tewas 114, sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan menerima laporan tentang "puluhan tewas" dan ratusan lainnya terluka.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More