Ditembakkan Korut, Ini Penampakan Rudal Taktis Berhulu Ledak 2,5 Ton
Jum'at, 26 Maret 2021 - 07:45 WIB
Tak lama setelah Pyongyang mengonfirmasi uji tembak rudal taktis baru, Washington mengecam peningkatan aktivitas misil di negara tertutup itu, dengan menyebut uji coba senjata itu sebagai tindakan destabilisasi. Padahal, pada uji tembak misil Korut yang pertama Presiden Joe Biden meremehkan bahkan menertawakannya.
"Peluncuran ini melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan mengancam kawasan dan komunitas internasional yang lebih luas," kata Departemen Luar Negeri AS.
Ada spekulasi bahwa serentetan peluncuran misil terbaru Korut mungkin diatur waktunya dengan konferensi pers pertama Presiden AS Joe Biden, yang diadakannya pada Kamis malam. Anggota parlemen Korea Selatan yang diberi pengarahan oleh badan intelijen nasional (NIS) setelah peluncuran rudal terbaru Pyongyang mengatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa tekanan Biden dianggap sebagai salah satu kemungkinan alasan di balik rentetan misil yang ditembakkan oleh Pyongyang dalam beberapa hari terakhir.
Awal bulan ini, Korea Utara secara resmi mengesampingkan kontak apa pun dengan pemerintah AS yang baru setidaknya sampai Washnigton meninggalkan kebijakan permusuhannya terhadap negara tersebut.
Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Utara, Choe Son Hui, menjuluki berbagai upaya pejabat AS untuk menjangkau Korea Utara sebagai "trik murahan", dan gagasan bahwa Pyongyang akan segera menimbulkan ancaman sebagai "teori gila".
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
"Peluncuran ini melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB dan mengancam kawasan dan komunitas internasional yang lebih luas," kata Departemen Luar Negeri AS.
Ada spekulasi bahwa serentetan peluncuran misil terbaru Korut mungkin diatur waktunya dengan konferensi pers pertama Presiden AS Joe Biden, yang diadakannya pada Kamis malam. Anggota parlemen Korea Selatan yang diberi pengarahan oleh badan intelijen nasional (NIS) setelah peluncuran rudal terbaru Pyongyang mengatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa tekanan Biden dianggap sebagai salah satu kemungkinan alasan di balik rentetan misil yang ditembakkan oleh Pyongyang dalam beberapa hari terakhir.
Awal bulan ini, Korea Utara secara resmi mengesampingkan kontak apa pun dengan pemerintah AS yang baru setidaknya sampai Washnigton meninggalkan kebijakan permusuhannya terhadap negara tersebut.
Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Utara, Choe Son Hui, menjuluki berbagai upaya pejabat AS untuk menjangkau Korea Utara sebagai "trik murahan", dan gagasan bahwa Pyongyang akan segera menimbulkan ancaman sebagai "teori gila".
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(min)
tulis komentar anda