Pertama Sejak Biden Menjabat, Korea Utara Uji Coba Rudal
Rabu, 24 Maret 2021 - 04:57 WIB
WASHINGTON - Korea Utara (Korut) melanjutkan uji coba misilnya yang sempat terhenti selama akhir pekan, yang pertama terjadi di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden . Hal itu diungkapkan oleh dua pejabat Amerika Serikat (AS).
Pyongyang menembakkan setidaknya satu rudal. Tetapi para pejabat AS itu tidak akan merinci jenis rudal apa yang diluncurkan dan lokasi pengujian.
Pada briefing pada hari Selasa, sekretaris pers Pentagon John Kirby menolak berkomentar tentang peluncuran rudal tersebut. Sedangkan pada malam harinya,sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahan Biden tidak memiliki komentar atau tanggapan langsung.
″Tujuan kami akan selalu difokuskan pada diplomasi dan denuklirisasi di Korea Utara," katanya.
"Fokus kami saat ini adalah bekerja dengan dan berkoordinasi dengan mitra dan sekutu kami dalam berbagai masalah dan termasuk keamanan di kawasan," imbuhnya seperti dikutip dari CNBC, Rabu (24/3/2021).
Pentagon, Dewan Keamanan Nasional, dan Departemen Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC.
Uji coba rudal dilakukan ketika Pyongyang mengabaikan undangan dari Washington untuk membahas denuklirisasi dan ketika latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan (Korsel) berskala besar di semenanjung dilanjutkan.
Pekan lalu, seorang pejabat tinggi Korut mengatakan Pyongyang tidak akan menanggapi banyak undangan untuk memulai kembali perundingan nuklir sampai AS mencabut "kebijakan permusuhannya."
Pyongyang menembakkan setidaknya satu rudal. Tetapi para pejabat AS itu tidak akan merinci jenis rudal apa yang diluncurkan dan lokasi pengujian.
Pada briefing pada hari Selasa, sekretaris pers Pentagon John Kirby menolak berkomentar tentang peluncuran rudal tersebut. Sedangkan pada malam harinya,sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan kepada wartawan bahwa pemerintahan Biden tidak memiliki komentar atau tanggapan langsung.
″Tujuan kami akan selalu difokuskan pada diplomasi dan denuklirisasi di Korea Utara," katanya.
"Fokus kami saat ini adalah bekerja dengan dan berkoordinasi dengan mitra dan sekutu kami dalam berbagai masalah dan termasuk keamanan di kawasan," imbuhnya seperti dikutip dari CNBC, Rabu (24/3/2021).
Pentagon, Dewan Keamanan Nasional, dan Departemen Luar Negeri tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC.
Uji coba rudal dilakukan ketika Pyongyang mengabaikan undangan dari Washington untuk membahas denuklirisasi dan ketika latihan militer gabungan AS dan Korea Selatan (Korsel) berskala besar di semenanjung dilanjutkan.
Pekan lalu, seorang pejabat tinggi Korut mengatakan Pyongyang tidak akan menanggapi banyak undangan untuk memulai kembali perundingan nuklir sampai AS mencabut "kebijakan permusuhannya."
tulis komentar anda