Presiden Ini Sesumbar Negaranya Bebas COVID-19 tapi Hilang 18 Hari lalu Meninggal
Kamis, 18 Maret 2021 - 10:06 WIB
Presiden Magufuli, yang dijuluki "The Bulldozer" karena kepemimpinan otoriternya, tidak pernah terlihat di depan umum selama 18 hari, dan memicu desas-desus bahwa dia sakit parah dengan COVID-19. Rumor lain bahkan menyebut dia meninggal dan kemarin memang itu menjadi fakta.
Pemerintahnya mencoba menahan rumor dengan menangkapi orang-orang.
Magufuli, 61, terakhir muncul di depan umum pada 27 Februari. Dia melewatkan tiga kebaktian Minggu, di mana umat Katolik yang taat sering berpidato di hadapan jemaat.
Hanya beberapa hari sebelum kemunculan terakhir presiden, Menteri Keuangan Philip Mpango tampak batuk dan terengah-engah pada konferensi pers di luar rumah sakit, ketika berusaha menghilangkan rumor bahwa presiden telah meninggal karena COVID-19.
Presiden selama berbulan-bulan bersikeras bahwa virus itu tidak ada lagi di Tanzania. Dia menolak untuk memakai masker wajah atau memerintahkan tindakan penguncian.
Kemudian negara tersebut berhenti merilis data kasus COVID pada April 2020.
Tetapi seminggu sebelum dia terakhir terlihat, Magufuli mengakui virus itu masih beredar, setelah wakil presiden semi-otonom Zanzibar terungkap telah meninggal karena COVID-19.
Selasa lalu, pemimpin oposisi utama Tundu Lissu, diasingkan di Belgia, dan lainnya mulai mempertanyakan ketidakhadiran Magufuli. Menurut sumber, dia sakit parah akibat virus, dan diperburuk oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Pemerintahnya mencoba menahan rumor dengan menangkapi orang-orang.
Magufuli, 61, terakhir muncul di depan umum pada 27 Februari. Dia melewatkan tiga kebaktian Minggu, di mana umat Katolik yang taat sering berpidato di hadapan jemaat.
Hanya beberapa hari sebelum kemunculan terakhir presiden, Menteri Keuangan Philip Mpango tampak batuk dan terengah-engah pada konferensi pers di luar rumah sakit, ketika berusaha menghilangkan rumor bahwa presiden telah meninggal karena COVID-19.
Presiden selama berbulan-bulan bersikeras bahwa virus itu tidak ada lagi di Tanzania. Dia menolak untuk memakai masker wajah atau memerintahkan tindakan penguncian.
Kemudian negara tersebut berhenti merilis data kasus COVID pada April 2020.
Tetapi seminggu sebelum dia terakhir terlihat, Magufuli mengakui virus itu masih beredar, setelah wakil presiden semi-otonom Zanzibar terungkap telah meninggal karena COVID-19.
Selasa lalu, pemimpin oposisi utama Tundu Lissu, diasingkan di Belgia, dan lainnya mulai mempertanyakan ketidakhadiran Magufuli. Menurut sumber, dia sakit parah akibat virus, dan diperburuk oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda