Mesir Bersiap Mulai Pindah ke Ibu Kota Baru, Jauh dari Kekacauan Kairo

Kamis, 18 Maret 2021 - 04:01 WIB
Tetapi kemajuannya terhenti, dan setelah pendanaan Uni Emirat Arab (UEA) terhenti tak lama setelah diumumkan pada 2015, militer dan pemerintah mengambil perkiraan biaya USD25 miliar pada tahap pertama, menyuntikkan investasi di luar anggaran.

Beberapa pinjaman dan pembiayaan luar negeri telah diamankan.

Pandemi virus corona juga memperlambat kemajuan, dan fase pertama dari tiga fase yang direncanakan, mencakup 168 kilometer persegi, tidak akan selesai ketika pemerintah mulai turut campur.

"Tingkat penyelesaian tahap pertama telah melewati 60% di semua proyek," papar Khaled el-Husseiny, juru bicara ibu kota baru.

Dia menambahkan mutasi para PNS akan dimulai pada Juli, menjelang pembukaan resmi yang direncanakan pada akhir 2021.

Kota ini dirancang sebagai model teknologi tinggi untuk masa depan Mesir.

Pusat kendali akan memantau infrastruktur dan keamanan secara elektronik.

“Atap-atap akan ditutup dengan panel surya, pembayaran tanpa uang tunai dan 15 meter persegi ruang hijau dialokasikan per penghuni,” ungkap para pejabat.

“Kami mencoba menyelesaikan semua masalah yang kami hadapi di masa lalu di ibu kota baru,” ujar Husseiny.

Kota yang telah selesai dibangun itu diharapkan menampung setidaknya 6 juta penduduk, fase kedua dan ketiga sebagian besar merupakan permukiman.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More