Netanyahu: Putra Mahkota UEA Tawarkan Investasi Rp173 Miliar di Israel
Rabu, 17 Maret 2021 - 01:01 WIB
TEL AVIV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed Bin Zayed Al Nahyan telah "mengajukan diri" untuk berinvestasi lebih dari USD12 juta (Rp173 miliar) di Israel.
Dalam wawancara dengan radio militer Israel, Netanyahu mengatakan Putra Mahkota Abu Dhabi mengatakan kepadanya bahwa dia "ingin menjadi mitra dalam proyek-proyek yang dapat meningkatkan ekonomi Israel setelah (pandemi) virus corona."
Sejauh ini belum ada komentar dari pihak Uni Emirat Arab (UEA) atas pernyataan Netanyahu tersebut.
Pada Kamis, Netanyahu menunda kunjungan resminya ke UEA karena kesulitan yang muncul dalam mengoordinasikan penerbangannya melalui wilayah udara Yordania.
Menyusul pembatalan perjalanan, UEA mengatakan setuju meluncurkan dana investasi senilai USD10 miliar di Israel, menurut kantor berita resmi WAM.
Lihat infografis: Iron Sting, Mortir Berpemandu Laser Buat Israel Semakin Digdaya
Beberapa perjanjian bilateral ditandatangani di berbagai bidang setelah kesepakatan normalisasi Israel-UEA tahun lalu.
Palestina mengecam kesepakatan normalisasi itu sebagai pengkhianatan terhadap rakyat Palestina.
Dalam wawancara dengan radio militer Israel, Netanyahu mengatakan Putra Mahkota Abu Dhabi mengatakan kepadanya bahwa dia "ingin menjadi mitra dalam proyek-proyek yang dapat meningkatkan ekonomi Israel setelah (pandemi) virus corona."
Sejauh ini belum ada komentar dari pihak Uni Emirat Arab (UEA) atas pernyataan Netanyahu tersebut.
Pada Kamis, Netanyahu menunda kunjungan resminya ke UEA karena kesulitan yang muncul dalam mengoordinasikan penerbangannya melalui wilayah udara Yordania.
Menyusul pembatalan perjalanan, UEA mengatakan setuju meluncurkan dana investasi senilai USD10 miliar di Israel, menurut kantor berita resmi WAM.
Lihat infografis: Iron Sting, Mortir Berpemandu Laser Buat Israel Semakin Digdaya
Beberapa perjanjian bilateral ditandatangani di berbagai bidang setelah kesepakatan normalisasi Israel-UEA tahun lalu.
Palestina mengecam kesepakatan normalisasi itu sebagai pengkhianatan terhadap rakyat Palestina.
(sya)
tulis komentar anda