Demonstran Myanmar Mengamuk dan Membakar 10 Pabrik China, 18 Tewas

Senin, 15 Maret 2021 - 06:47 WIB
Seorang petugas polisi mem-posting di media sosial bahwa polisi berencana menggunakan persenjataan berat.

“Saya tidak akan mengasihani Hlaing Tharyar dan mereka akan melawan dengan serius juga karena ada semua jenis karakter di sana,” kata petugas polisi itu dalam sebuah posting TikTok.



Menurut data AFP, setidaknya 18 pengunjuk rasa tewas. Sedangkan versi laporan media lokal jumlah korban tewas lebih tinggi.

“Tiga orang meninggal di depan saya saat saya sedang berobat. Saya akan mengirim dua lagi ke rumah sakit. Hanya itu yang bisa saya katakan saat ini, "kata seorang petugas medis setempat.

Lebih dari 80 orang tewas dalam protes massal sejak militer menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dari kekuasaan—jumlah korban diperkirakan akan meningkat secara dramatis setelah kekerasan hari Minggu.

Negara Asia Tenggara, yang berbagi perbatasan yang luas dengan China di timur lautnya, memiliki sejarah panjang kekerasan etnis, tetapi sejak kudeta militer, kemarahan terhadap komunitas China di negara itu telah meningkat secara substansial.

Ketika tentara Myanmar menukik untuk menangkap pemimpin negara, Suu Kyi dan pejbat lainnya dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) dalam serangkaian penggerebekan pada 1 Februari, tindakan tersebut mendapat kecaman dan ketidakpercayaan dari para pemerintah dan kelompok hak asasi manusia di seluruh dunia.

Namun, China memiliki pandangan yang sama sekali berbeda tentang proses tersebut. Sepotong berita kering di media pemerintah China keesokan harinya menggambarkan kudeta itu sebagai "perombakan kabinet" sederhana.

"Di bawah perombakan kabinet, menteri serikat baru diangkat untuk 11 kementerian sementara 24 wakil menteri dicopot dari jabatan mereka," bunyi laporan itu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More