Pengakuan Eks Polisi Myanmar: Tembak Mereka Sampai Mati
Rabu, 10 Maret 2021 - 08:07 WIB
Junta militer Myanmar, yang melancarkan kudeta pada 1 Februari dan menggulingkan pemerintah sipil negara itu, tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.
Junta mengatakan mereka bertindak dengan sangat menahan diri dalam menangani apa yang disebutnya sebagai demonstrasi oleh pengunjuk rasa huru-hara yang dituduhnya menyerang polisi dan merusak keamanan serta stabilitas nasional.
Protes harian terhadap kudeta tengah terjadi di seluruh wilayah Myanmar dan pasukan keamanan telah bertindak represif. Lebih dari 60 pengunjuk rasa telah tewas dan lebih dari 1.800 ditahan, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok advokasi, mengatakan.
Lihat video: Viral, Aksi Biarawati Menghadang Militer Myanmar demi Lindungi Demonstran
Reuters belum dapat mengkonfirmasi angka tersebut secara independen.
Di antara tahanan tersebut adalah peraih Nobel Aung San Suu Kyi, yang memimpin pemerintahan sipil.
Junta mengatakan mereka bertindak dengan sangat menahan diri dalam menangani apa yang disebutnya sebagai demonstrasi oleh pengunjuk rasa huru-hara yang dituduhnya menyerang polisi dan merusak keamanan serta stabilitas nasional.
Protes harian terhadap kudeta tengah terjadi di seluruh wilayah Myanmar dan pasukan keamanan telah bertindak represif. Lebih dari 60 pengunjuk rasa telah tewas dan lebih dari 1.800 ditahan, Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, sebuah kelompok advokasi, mengatakan.
Lihat video: Viral, Aksi Biarawati Menghadang Militer Myanmar demi Lindungi Demonstran
Reuters belum dapat mengkonfirmasi angka tersebut secara independen.
Di antara tahanan tersebut adalah peraih Nobel Aung San Suu Kyi, yang memimpin pemerintahan sipil.
(ian)
tulis komentar anda