Fasilitas Minyak Arab Saudi Dihujani Rudal dan Drone, AS Marah
Selasa, 09 Maret 2021 - 08:01 WIB
WASHINGTON - Fasilitas minyak Arab Saudi menjadi target serangan delapan rudal balistik dan 14 drone pada hari Minggu. Amerika Serikat (AS), sebagai sekutunya, marah dan menyebut serangan tersebut tidak dapat diterima.
Menurut Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi, mereka mengintersepsi 12 drone dan dua rudal balistik yang menargetkan tempat penyimpanan minyak Ras Tanura, yang merupakan fasilitas pemuatan minyak lepas pantai terbesar di dunia, dan kompleks perumahan di Dhahran yang digunakan oleh Saudi Aramco.
Hujan drone dan rudal itu tidak menyebabkan cedera ataupun korban jiwa. Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
AS menyampaikan kemarahannya. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price selama konferensi pers hari Senin waktu Washington mengatakan bahwa departemennya yakin serangan terbaru terhadap fasilitas minyak Arab Saudi berasal dari Houthi di Yaman.
”Serangan itu berbahaya, tidak dapat diterima,” katanya.”Mereka membahayakan warga sipil."
Pada hari Senin, Kedutaan Besar AS di Riyadh mengonfirmasi bahwa AS berkomitmen untuk membela Arab Saudi dari serangan semacam itu.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengungkapkan kekhawatirannya pada frekuensi serangan Houthi terhadap Arab Saudi. Kelompok Houthi telah meningkatkan serangannya terhadap Arab Saudi bulan ini, menargetkan Riyadh, Jizan, dan Khamis Mushait.
“Kami terus khawatir dengan frekuensi serangan Houthi di Arab Saudi. Meningkatnya serangan seperti ini bukanlah tindakan kelompok yang serius tentang perdamaian,” kata Psaki dalam jumpa pers di Washington, seperti dikutip Reuters, Selasa (9/3/2021).
Menurut Koalisi Arab yang dipimpin Arab Saudi, mereka mengintersepsi 12 drone dan dua rudal balistik yang menargetkan tempat penyimpanan minyak Ras Tanura, yang merupakan fasilitas pemuatan minyak lepas pantai terbesar di dunia, dan kompleks perumahan di Dhahran yang digunakan oleh Saudi Aramco.
Hujan drone dan rudal itu tidak menyebabkan cedera ataupun korban jiwa. Kelompok pemberontak Houthi di Yaman mengeklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
AS menyampaikan kemarahannya. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price selama konferensi pers hari Senin waktu Washington mengatakan bahwa departemennya yakin serangan terbaru terhadap fasilitas minyak Arab Saudi berasal dari Houthi di Yaman.
”Serangan itu berbahaya, tidak dapat diterima,” katanya.”Mereka membahayakan warga sipil."
Pada hari Senin, Kedutaan Besar AS di Riyadh mengonfirmasi bahwa AS berkomitmen untuk membela Arab Saudi dari serangan semacam itu.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengungkapkan kekhawatirannya pada frekuensi serangan Houthi terhadap Arab Saudi. Kelompok Houthi telah meningkatkan serangannya terhadap Arab Saudi bulan ini, menargetkan Riyadh, Jizan, dan Khamis Mushait.
“Kami terus khawatir dengan frekuensi serangan Houthi di Arab Saudi. Meningkatnya serangan seperti ini bukanlah tindakan kelompok yang serius tentang perdamaian,” kata Psaki dalam jumpa pers di Washington, seperti dikutip Reuters, Selasa (9/3/2021).
tulis komentar anda