Sebanyak 3,3 Juta Orang di Afrika Bisa Tewas akibat COVID-19
Sabtu, 18 April 2020 - 07:33 WIB
JOHANNESBURG - Sebanyak 3,3 juta orang di Afrika bisa meninggal tahun ini akibat pandemi virus corona baru, COVID-19. Prediksi angka kematian itu adalah laporan skenario terburuk yang dirilis Komisi Ekonomi PBB untuk Afrika (UNECA).
Prediksi kematian itu mengutip pemodelan dari Imperial College London. Dalam skenario terbaik pun wabah itu bisa menyebabkan 300.000 kematian di Afrika pada tahun ini.
Laporan dari UNECA dirilis Jumat. Dalam skenario terburuk disebutkan bahwa tak hanya 3,3 juta orang bisa meninggal, tapi 1,2 miliar orang bisa terinfeksi.
"Bahkan dengan social distancing yang intens dalam skenario terbaik, benua itu dapat melihat lebih dari 122 juta (orang) terinfeksi," bunyi laporan tersebut, seperti dikutip ABC News, sabtu (18/4/2020).
Para ahli memperingatkan bahwa skenario apa pun akan membanjiri sistem kesehatan Afrika yang sebagian besar rapuh dan kekurangan dana.
Menurut UNECA, di bawah skenario kasus terbaik sebanyak USD44 miliar akan dibutuhkan untuk tes, ali pelindung diri (APD) dan perawatan. Sedangkan skenario kasus terburuk akan menelan biaya USD446 miliar.
Benua Afrika pada Jumat memiliki lebih dari 18.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, tetapi para ahli mengatakan Afrika adalah wilayah yang terancam dilanda pandemi dalam beberapa pekan setelah Eropa dengan kondisi yang diprediksi akan serupa.
Laporan baru itu adalah proyeksi publik yang paling rinci untuk infeksi coronavirus dan kematian di Afrika, di mana lebih dari 1,3 miliar orang bersiap menghadapi pandemi.
Laporan UNECA mengatakan kemiskinan, kondisi perkotaan yang padat dan masalah kesehatan yang meluas membuat Afrika sangat rentan terhadap virus itu. "Dari semua benua, Afrika memiliki prevalensi tertinggi dari kondisi-kondisi tertentu yang mendasarinya, seperti TBC dan HIV/AIDS," bunyi laporan tersebut.
Prediksi kematian itu mengutip pemodelan dari Imperial College London. Dalam skenario terbaik pun wabah itu bisa menyebabkan 300.000 kematian di Afrika pada tahun ini.
Laporan dari UNECA dirilis Jumat. Dalam skenario terburuk disebutkan bahwa tak hanya 3,3 juta orang bisa meninggal, tapi 1,2 miliar orang bisa terinfeksi.
"Bahkan dengan social distancing yang intens dalam skenario terbaik, benua itu dapat melihat lebih dari 122 juta (orang) terinfeksi," bunyi laporan tersebut, seperti dikutip ABC News, sabtu (18/4/2020).
Para ahli memperingatkan bahwa skenario apa pun akan membanjiri sistem kesehatan Afrika yang sebagian besar rapuh dan kekurangan dana.
Menurut UNECA, di bawah skenario kasus terbaik sebanyak USD44 miliar akan dibutuhkan untuk tes, ali pelindung diri (APD) dan perawatan. Sedangkan skenario kasus terburuk akan menelan biaya USD446 miliar.
Benua Afrika pada Jumat memiliki lebih dari 18.000 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi, tetapi para ahli mengatakan Afrika adalah wilayah yang terancam dilanda pandemi dalam beberapa pekan setelah Eropa dengan kondisi yang diprediksi akan serupa.
Laporan baru itu adalah proyeksi publik yang paling rinci untuk infeksi coronavirus dan kematian di Afrika, di mana lebih dari 1,3 miliar orang bersiap menghadapi pandemi.
Laporan UNECA mengatakan kemiskinan, kondisi perkotaan yang padat dan masalah kesehatan yang meluas membuat Afrika sangat rentan terhadap virus itu. "Dari semua benua, Afrika memiliki prevalensi tertinggi dari kondisi-kondisi tertentu yang mendasarinya, seperti TBC dan HIV/AIDS," bunyi laporan tersebut.
tulis komentar anda