Etnis Tatar Krimea Peringati Hari Korban Genosida
Senin, 18 Mei 2020 - 23:01 WIB
KIEV - Tidak hanya bangsa Ukraina yang menetap di Ukraina. Terdapat juga beberapa etnis minoritas lainnya, termasuk etnis Tatar Krimea. Dan setiap bangsa memiliki saat tertentu yang menyatukannya, senang atau sedih.
Bagi etnis Tatar Krimea yang berbahasa Turki, hari ini 18 Mei merupakan Hari Peringatan Korban Genosida Orang Tatar Krimea dan Hari Perjuangan atas Hak-hak Orang Tatar Krimea.
Bangsa Tatar Krimea adalah minoritas Muslim di Semenanjung Krimea, Ukraina yang hingga 1944 merupakan penduduk mayoritas di Krimea. Pemerintah Uni Soviet menyebar Tatar Krimea dan saat ini mereka merupakan bagian kecil, 13% dari populasi Semenanjung Krimea.
“Pada Mei 1944, dalam dua hari, lebih dari 183 ribu Tatar Krimea dideportasi secara paksa dari Krimea ke Siberia, Ural, dan Asia Tengah sebagai bentuk hukuman kolektif,” ungkap pernyataan Kedutaan Besar (Kedubes) Ukraina di Jakarta.
Kedubes Ukraina menjelaskan, menurut perkiraan, selama tahun-tahun pertama deportasi, sebanyak 46% orang Tatar Krimea tewas di tempat yang disebut "pemukiman khusus" akibat kelaparan, penyakit, kekerasan, dan kerja paksa.
“Kebijakan etnosida terhadap orang-orang yang dideportasi tidak terbatas pada penggusuran keluar wilayah etnis mereka saja, namun disertai dengan penjarahan harta benda, penghancuran kenangan bersejarah, bahasa dan budaya mereka,” papar Kedubes Ukraina.
Menurut Kedubes Ukraina, tidak seperti kebanyakan orang yang dideportasi lainnya, yang dapat kembali ke tanah airnya pada akhir 1950-an, Tatar Krimea kehilangan hak tersebut. Hanya setelah kemerdekaan Ukraina, bangsa Tatar Krimea dapat benar-benar kembali ke Krimea.
Dengan pendudukan Krimea oleh Rusia sejak 2014, maka deportasi Tatar Krimea kedua yang kini hibrida, serta perubahan komposisi demografis Semenanjung Krimea dimulai. Hal itu ditandai dengan persekusi politik, agama dan budaya Tatar Krimea.
“Sejak agresi Rusia terhadap Ukraina di Krimea pada tahun 2014, lebih dari 43.000 orang meninggalkan Krimea akibat intimidasi, persekusi dan kekhawatiran akan terulangnya masa lalu dalam wujud terburuknya. Terdapat hampir 500.000 orang Rusia pindah ke wilayah Krimea (menurut data NGO HAM CrimeaSOS),” papar Kedubes Ukraina.
Bagi etnis Tatar Krimea yang berbahasa Turki, hari ini 18 Mei merupakan Hari Peringatan Korban Genosida Orang Tatar Krimea dan Hari Perjuangan atas Hak-hak Orang Tatar Krimea.
Bangsa Tatar Krimea adalah minoritas Muslim di Semenanjung Krimea, Ukraina yang hingga 1944 merupakan penduduk mayoritas di Krimea. Pemerintah Uni Soviet menyebar Tatar Krimea dan saat ini mereka merupakan bagian kecil, 13% dari populasi Semenanjung Krimea.
“Pada Mei 1944, dalam dua hari, lebih dari 183 ribu Tatar Krimea dideportasi secara paksa dari Krimea ke Siberia, Ural, dan Asia Tengah sebagai bentuk hukuman kolektif,” ungkap pernyataan Kedutaan Besar (Kedubes) Ukraina di Jakarta.
Kedubes Ukraina menjelaskan, menurut perkiraan, selama tahun-tahun pertama deportasi, sebanyak 46% orang Tatar Krimea tewas di tempat yang disebut "pemukiman khusus" akibat kelaparan, penyakit, kekerasan, dan kerja paksa.
“Kebijakan etnosida terhadap orang-orang yang dideportasi tidak terbatas pada penggusuran keluar wilayah etnis mereka saja, namun disertai dengan penjarahan harta benda, penghancuran kenangan bersejarah, bahasa dan budaya mereka,” papar Kedubes Ukraina.
Menurut Kedubes Ukraina, tidak seperti kebanyakan orang yang dideportasi lainnya, yang dapat kembali ke tanah airnya pada akhir 1950-an, Tatar Krimea kehilangan hak tersebut. Hanya setelah kemerdekaan Ukraina, bangsa Tatar Krimea dapat benar-benar kembali ke Krimea.
Dengan pendudukan Krimea oleh Rusia sejak 2014, maka deportasi Tatar Krimea kedua yang kini hibrida, serta perubahan komposisi demografis Semenanjung Krimea dimulai. Hal itu ditandai dengan persekusi politik, agama dan budaya Tatar Krimea.
“Sejak agresi Rusia terhadap Ukraina di Krimea pada tahun 2014, lebih dari 43.000 orang meninggalkan Krimea akibat intimidasi, persekusi dan kekhawatiran akan terulangnya masa lalu dalam wujud terburuknya. Terdapat hampir 500.000 orang Rusia pindah ke wilayah Krimea (menurut data NGO HAM CrimeaSOS),” papar Kedubes Ukraina.
Lihat Juga :
tulis komentar anda